Liputan Eksklusif Aceh

Tidak Ada Efek Jera, Ninja Sawit Masih Lincah Beraksi di Aceh Tamiang

Sanksi hukum yang hanya bersifat tindak pidana ringan (Tipiring) sama sekali tidak membuat pelaku jera. Tak jarang, pelaku hanya tertawa...

|
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAD WIGUNA
NINJA SAWIT - Kondisi HGU perkebunam kelapa sawit yang minim penerangan membuat pelaku pencurian leluasa beraksi pada dini hari. 

“Jangankan menangkap, tingkat kami menambah portal saja diprotes. Sampai dibawa ke dewan (DPRK) nanti masalahnya,” kata sumber tersebut.

Sementara dana CSR yang disalurkan pihak perusahaan perkebunan, harus disesuaikan dengan usulan masyarakat melalui datok penghulu.

Sejauh ini permintaan masyarakat masih sebatas pembangunan infrastruktur, bukan tentang kelengkapan UMKM.

“Gerobak atau steling untuk jualan pernah ada, tapi ini jarang, mereka lebih minta untuk dibangunkan infrastruktur jalan, dan sepertinya itu selalu disalurkan,” katanya.

Namun dibanding daerah lain, kasus ninja sawit di Aceh Tamiang masih lebih rendah.

Umumnya dalam sepekan pihak security hanya menangkap satu pelaku. 

"Saya pernah di beberapa daerah, kasusnya lebih tinggi dari Aceh Tamiang. Jadi sebenarnya apa yang terjadi di sini (Aceh Tamiang) masih lebih baik,” ungkapnya. (*)

Baca juga: Aksi Maling Sawit di Perkebunan PT KTS, 2 Ton Raib Setiap Bulan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved