Salam

Kasus Karhutla, Ancaman Serius bagi Lingkungan

KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) kembali menjadi ancaman serius bagi wilayah Aceh Besar. Dalam beberapa tahun terakhir,

Editor: mufti
Foto dok Damkar Bireuen
PEMADAMAN API - Petugas Damkar sedang memadamkan api di lahan kawasan Geulanggang Gampong/Cureh, Kota Juang, Bireuen, Kamis (31/7/2025) siang. 

KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) kembali menjadi ancaman serius bagi wilayah Aceh Besar. Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini tidak luput dari gangguan ekologis yang dampaknya merambat hingga ke berbagai aspek kehidupan. 

Jika tidak ditangani secara serius, Karhutla dapat menjadi luka permanen di tubuh lingkungan hidup masyarakat. Apalagi mengingat Aceh Besar memiliki banyak kawasan hutan lindung, pegunungan, dan lahan gambut yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim lokal, sumber air, dan keanekaragaman hayati. 

Namun, saat api membakar hutan dan lahan, seluruh ekosistem terancam. Flora dan fauna kehilangan habitat alaminya, tanah kehilangan kesuburannya, dan udara menjadi tercemar oleh asap yang membahayakan kesehatan.

Di Aceh Besar, banyak kebakaran terjadi akibat pembukaan lahan yang tidak ramah lingkungan, baik oleh individu maupun korporasi. Ironisnya, praktik-praktik ini sering kali dibiarkan atau bahkan dianggap lumrah, padahal dampaknya jauh lebih besar dari manfaat sesaat yang diperoleh.

Untuk itu, kita mengingatkan agar Pemkab Aceh Besar harus bersikap tegas. Penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan harus dilakukan secara konsisten dan transparan. Lebih dari itu, upaya pencegahan melalui edukasi masyarakat, peningkatan kesadaran lingkungan, dan pengembangan sistem pemantauan dini harus menjadi prioritas.

Karhutla di Aceh Besar bukan sekadar isu lingkungan, tetapi juga persoalan masa depan. Jika kita gagal menjaganya hari ini, generasi mendatang akan mewarisi tanah yang gersang, udara yang kotor, dan hutan yang tinggal nama. Kini saatnya bertindak—sebelum api melahap segalanya, termasuk harapan kita untuk hidup selaras dengan alam.

Sebelumnya diberitakan, memasuki puncak musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil mengimbau agar masyarakat lebih waspada akan potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kerap terjadi sejak beberapa pekan terakhir.

Tercatat, sepanjang Juli 2025, terdapat 28 kasus lebih terjadi Karhutla di Aceh Besar. Peristiwa Karhutla itu hampir terjadi secara merata di 23 kecamatan ada. 

Kebakaran kerap terjadi di kawasan rumpun bambu, rumput ilalang dan area perkebunan masyarakat. Kondisi rumput yang kering akibat cuaca panas, membuat api dengan cepat membakar area padang rumput maupun rumpun bambu.

Dalam beberapa hari terakhir, kerap ditemukan adanya laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan setiap harinya. Kebakaran itu didominasi area kebun warga hingga rumpun bambu. “Kemarin saja ada sekitar delapan titik kurang lebih peristiwa Karhutla terjadi di Aceh Besar," kata Ridwan kepada Serambi, Rabu (30/7/2025).

Dia mengatakan, melihat dari situasi yang ada, kemarau tersebut diperkirakan hingga Agustus 2025 nanti. Karenanya, ia juga meminta semua elemen dan komponen masyarakat mulai dari aparatur pemerintahan gampong, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda untuk mengantisipasi secara dini akan potensi terjadinya karhutla.

"Stop dengan cara membakar tumpukan sampah/belukar pada pembersihan kebun, tidak membakar tumpukan sampah sebaiknya diuraikan saja. Lakukan pengawasan dan pemantauan kawasan rawan kebakaran hutan/lahan, koordinasi dengan pihak terkait," pungkasnya.

Untuk itu, sekali lagi, kita berharap agar semua pihak menaruh harapan besar terhadap persoalan Karhurla ini, sehingga kasusnya tidak terulang. Oleh sebab itu, jika ada pihak tertentu yang terbukti membakar hutan, maka jangan segan-segan diseret ke pengadilan. Nah?

 

POJOK

Perceraian di Kota Sabang banyak dialami pasangan produktif

Terus, kalau sudah tua ngapain bercerai, mau tinggal sama siapa?

SBY sebut pimpinan dunia harus turunkan ego dan ambisinya

Di dalam negeri sendiri apa kurangnya ego, Pak SBY?

Sembilan Parpol di Pidie Jaya terima bantuan dari Pemkab

Maka, bantulah Pemkab jangan sering-sering sorot mereka, ya?

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved