Puting Beliung Porak-porandakan Woyla Aceh Barat, 17 Unit Rumah Rusak

Sekitar pukul 18.00 WIB, angin puting beliung menerjang kawasan permukiman warga, merobek atap rumah, menumbangkan pohon, dan membuat belasan keluarga diliputi kepanikan.

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Suasana sore yang tenang di Desa Lueng Tanoh Thoe, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, mendadak berubah mencekam, Sabtu (2/8/2025) sore.

Sekitar pukul 18.00 WIB, angin puting beliung menerjang kawasan permukiman warga, merobek atap rumah, menumbangkan pohon, dan membuat belasan keluarga diliputi kepanikan.

Plt Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, saat dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu (2/8/2025) malam, membenarkan informasi kejadian bencana alam yang melanda desa tersebut.

Sebanyak 17 rumah warga dilaporkan rusaka, sebagian besar di bagian atap, dan beberapa lainnya rusak karena tertimpa pohon besar yang tumbang akibat tiupan angin kencang.

"Angin datang tiba-tiba dan sangat kencang. Dalam hitungan menit, sejumlah rumah kehilangan atap.

Sejumlah pohon-pohon besar ikut tumbang, bahkan ada yang menimpa rumah warga," ujar Teuku Ronal.

Baca juga: Puting Beliung Terbangkan Atap Rumah Warga Woyla Hingga 1 Km, Puluhan KK Mengungsi

Meski bencana datang begitu cepat dan memporak-porandakan sejumlah rumah, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam kejadian ini.

BPBD Aceh Barat memastikan bahwa seluruh warga dalam kondisi selamat, meskipun banyak dari mereka harus mengungsi sementara ke rumah tetangga atau sanak saudara terdekat bagi rumah yang tidak memiliki atap rumah akibat diterbangkan angin kencang.

Hingga malam hari, tim BPBD masih berada di lokasi untuk melakukan membantu penanganan dan pendataan jumlah rumah yang rusak serta menaksir kerugian material.

Beberapa atap yang terbang terbawa angin bahkan jatuh hingga ke badan jalan.

Pohon tumbang sempat menghalangi akses, namun langsung dibersihkan dengan bantuan warga sekitar setempat.

"Tim reaksi cepat sudah turun ke lapangan sejak sore untuk membantu evakuasi, menyingkirkan pohon tumbang, serta mengamankan material atap yang berserakan agar tidak membahayakan warga lainnya," ungkap Ronal.

Baca juga: Bantuan Bencana Alam Puting Beliung di Aceh Utara Dikembalikan Korban, PGE Angkat Bicara

Dari pantauan di lapangan, sejumlah rumah terlihat nyaris tanpa atap. Seng berserakan, dinding rumah beberapa warga retak, dan bagian dalam rumah basah karena hujan yang menyusul setelah angin berlalu.