Berita Aceh Barat

Puting Beliung Terbangkan Atap Rumah Warga Woyla Hingga 1 Km, Puluhan KK Mengungsi

Puluhan KK Mengungsi Terpaksa Mengungsi, Rumah Tanpa Atap Usai Woyla Diterjang Puting Beliung

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Foto/dok BPBD Aceh Barat
PUTING BELIUNG - Kondisi bangunan rumah milik warga di Desa Lueng Tanoh Thoe, Kecamatan Woyla, Aceh Barat, Sabtu (2/8/2025) yang rusak akibat diterjang angin puting beliung. 

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Dalam hitungan menit, atap-atap rumah beterbangan seperti daun kering, pohon-pohon tumbang, bahkan satu unit mobil nyaris remuk tertimpa reruntuhan bangunan. 

Sabtu (2/8/2025) pukul 18.00 WIB, menjadi hari yang tak terlupakan bagi warga Desa Lueng Tanoh Thoe, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat.

Akibat terjangan angin puting beliung, puluhan rumah mengalami kerusakan berat. 

Tak kurang dari puluhan kepala keluarga (KK) kini terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah yang sudah tak lagi layak huni, banyak diantaranya kehilangan atap, dinding terbelah, dan halaman penuh puing-puing bangunan.

“Atap rumah kami melayang, dan sebagian dibawa terbang hingga 1 km lebih jauh dari rumah,” kata Keuchik Lueng Tanoh Thoe, T Marzuki, saat dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu (28/2025) malam.

Disebutkan, bahwa berdasarkan taksiran sementara, kerugian akibat bencana ini hampir menyentuh angka ratusan rupiah. 

Angka tersebut mencakup kerusakan pada rumah-rumah warga, kendaraan, dan infrastruktur desa yang terdampak langsung.

Baca juga: Angin Kencang di Banda Aceh Hempaskan Atap Ruko Sejauh 50 Meter, Timpa Atap Rumah dan Kabel Listrik

“Ada satu unit mobil rusak berat karena tertimpa bangunan saat angin kencang menerjang. 

Selain itu, banyak rumah kehilangan atap. Beberapa pohon juga tumbang dan menimpa rumah lainnya,” ungkap Marzuki.

Malam itu, suasana desa berubah menjadi seperti tenda pengungsian terbuka. 

Warga yang tidak memiliki tempat berlindung tidur akan ditampung dalam tenda dan di rumah-rumah tetangga yang masih utuh.

Sebagian lainnya memilih bertahan di dekat rumah rusak mereka, berharap tenda dari BPBD segera tiba.

Hingga Sabtu malam, aparatur desa masih menanti kedatangan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terutama berupa tenda-tenda darurat untuk menampung para korban bencana.

Baca juga: Hujan & Angin Kencang Diperakirakan Landa Aceh Jaya Dampak Monsun Australia

Sementara itu, warga bahu-membahu membantu satu sama lain, memindahkan puing-puing, membersihkan sisa-sisa reruntuhan, dan mengamankan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved