Berita Banda Aceh

Dinas Peternakan Aceh Rintis Upaya Men-SNI-kan Kerbau Barsela

Dinas Peternakan Aceh kini sedang merintis upaya agar populasi kerbau yang ada di Aceh Jaya hingga Aceh Singkil

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/YARMEN DINAMIKA
Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran ST MSi (di tengah) memimpin rapat persiapan pengusulan kerbau di kawasan barat-selatan Aceh (Barsela) agar mendapat SNI dari Badan Standardisasi Nasional, Senin (4/8/2025) petang di ruang kerjanya. 

“Jadi, prosesnya panjang dan ada sidangnya juga. Saya akan ‘disidang’ seperti pada saat kita mengusulkan SNI untuk kerbau Gayo dan kerbau Simuelue beberapa tahun lalu,” kenang Prof Eka.

4 Ternak Aceh Ber-SNI

Sejauh ini baru empat jenis ternak di Aceh yang sudah ber-SNI. Yakni, sapi Aceh, kuda Gayo, kerbau Gayo, dan kerbau Simeulue. 
Sebagai pakar ilmu peternakan, Prof Eka Mutia Sari terlibat dalam semua tahapan itu.

Diceritakan bahwa pendaftaran SNI kerbau Simeulue dan kerbau Gayo diawali dengan penetapan rumpun kerbau Simeulue pada tahun 2014 melalui Kepmentan Nomor 579/Kpts/SR.120/4/2014 dan penetapan rumpun kerbau Gayo pada tahun 2017 melalui Kepmentan Nomor 302/Kpts/SR.120/5/2017.

Selanjutnya, terhadap kedua rumpun tersebut pada tahun 2022 dilakukan penilaian dan pengukuran kembali untuk pengusulan SNI.

Pada tahun 2023 kembali dilakukan serangkaian penyempurnaan data untuk pengajuan SNI dan selanjutnya dibahas beberapa kali pada rakor teknis oleh Komisi Ahli Bibit dan Badan Standardisasi Nasional (BSN).

"Akhirnya terbitlah SNI Kerbau Simeuleu dan SNI Kerbau Gayo pada tahun 2023," ungkap Zalsufran.

Menurut Kadis Peternakan Aceh itu, pengusulan awal SNI kedua rumpun tersebut  pada tahun 2022 disampaikan ke Direktorat Perbibitan Ternak. Namun, pada tahun 2023 otoritasi penetapan SNI menjadi kewenangan BSN.

Pada 2023, lanjut Zalsufran, Disnak Aceh bekerja sama dengan Tim Pusat Riset Sapi Aceh dan Ternak Lokal Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh untuk menyusun rancangan SNI.

Pembahasan rancangan SNI ini dilaksanakan di Jakarta dengan melibatkan BSN, Kementerian Pertanian, dan komite teknis terkait. 

Baca juga: Kadis Peternakan Aceh Ungkap Keunggulan Kerbau Gayo dan Kerbau Simeulue 

Proses ini mencakup penilaian sifat kuantitatif dan kualitatif ternak sampai pada akhirnya  ditetapkan SNI-nya pada 14 November 2023 dengan nomor SNI 8292-5:2023 untuk Bibit Kerbau Simeulue dan SNI 8292-6:2023 untuk Bibit Kerbau Gayo.

Zalsufran juga menerangkan tujuan SNI terhadap objek hidup seperti halnya kerbau.

"Penetapan SNI ini bertujuan untuk menjaga kemurnian dan kualitas genetik, meningkatkan produktivitas ternak, serta melindungi plasma nutfah lokal Aceh," bebernya.

Ia tambahkan bahwa SNI menjadi acuan penting bagi peternak, peneliti, dan pemangku kebijakan dalam pemilihan serta pengembangan bibit unggul.

Penerapan standar ini, lanjut Zalsufran, memberikan jaminan mutu terhadap bibit ternak, baik bagi produsen maupun konsumen, sehingga mendukung peningkatan produktivitas dan keberlanjutan usaha peternakan secara nasional.

Begitupun, Zalsafran mengingatkan bahwa SNI bukanlah target akhir. Jangan sampai  setelah kerbau Barsela nantinya dapat SNI, terus tidak diikuti dengan tindak lanjut yang konkret di lapangan. Misalnya, tidak adanya regulasi yang dapat memproteksi kerbau dari luar bebas masuk Barsela sehingga kemurnian plasma nutfah kerbau Barsela tidak lagi orisinil.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved