Berita Bireuen

Santri Asal Bireuen Umumnya Sudah Hafal Ayat Quran, Tapi Sebagian Gugup Saat Diuji Seleksi Beasiswa

Hal ini menyebabkan sebagian santri tidak lancar dalam menghafal, meski mereka sudah cukup matang secara kemampuan.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS 
UJI BEASISWA TAHFIDZ - Salah satu penguji, Dr Nazaruddin Abdullah, MA, saat menguji santri asal Bireuen untuk mendapat beasiswa tahfidz dari Pemkab Bireuen melalui Dinas Dayah setempat di aula dinas tersebut, pada hari pertama seleksi ini, Senin (4/8/2025). 

 Para santri hadir bersama pendamping dari pesantren masing-masing dan wajib menunjukkan bukti domisili sebagai warga Kabupaten Bireuen, berupa Kartu Keluarga dan surat pengantar resmi dari pimpinan dayah.

Anwar, menyebutkan 421 santri telah mendaftarkan diri, namun hanya 222 santri yang akan menerima beasiswa, sesuai kuota dan hasil seleksi.

“Meski mereka berasal dari dayah luar kabupaten, semua peserta harus menunjukkan bukti domisili di Bireuen,” jelasnya.

Tujuh kategori hafalan

Seleksi dibagi ke dalam tujuh kategori berdasarkan jumlah hafalan, mulai dari 1 Juz hingga 30 juz.

Kategori dengan jumlah pendaftar terbanyak adalah hafalan 1 Juz (Juz Amma) dengan 154 peserta, tetapi hanya 115 orang yang akan lolos.

Disusul oleh kategori 3 Juz dengan 97 peserta, namun kuotanya hanya 28 orang.

Sementara untuk kategori tertinggi, hafalan 30 Juz, terdapat 7 peserta, dan hanya 4 santri terbaik yang akan memperoleh beasiswa.

Besaran beasiswa pun disesuaikan dengan tingkat hafalan.

Untuk santri dengan hafalan 1 Juz, beasiswa yang diberikan sebesar Rp 1,3 juta per orang.

Sedangkan bagi santri penghafal 30 Juz, beasiswa yang diterima mencapai Rp 10 juta per orang.

Anggaran Rp470 Juta 

Dinas Pendidikan Dayah Bireuen telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp470 juta dari DPA Tahun Anggaran 2025 guna mendukung program beasiswa ini.

Anwar menyebut program tersebut merupakan bentuk komitmen Pemkab Bireuen dalam memuliakan para penjaga Al-Qur’an dan mendorong visi menjadikan Bireuen sebagai Kota Santri berbasis nilai-nilai Qur’ani.

“Ini bukan hanya soal jumlah hafalan, tapi juga bagaimana membentuk karakter Qur’ani, adab, kesungguhan, dan tanggung jawab dalam menjaga kalamullah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved