Diusir Warga, Nasib Ayah Bocah SD yang Viral di Semarang karena Trabas Sungai ke Sekolah

"Tolong berikan solusi, jangan asal usir. Itu melanggar HAM (Hak Asasi Manusia). Silakan usir, tapi carikan tempat untuk kami tinggal,"

|
Editor: Nurul Hayati
Tangkapan layar akun Instagram @im.semarang_official
JALAN DITUTUP TETANGGA - Potret bocah berinisial JES (8), siswa kelas II SDN 01 Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang berangkat ke sekolah melewati sungai. Siswa SD tersebut terpaksa karena jalan rumahnya ditutup tetangga, Selasa (29/7/2025). Kini keluarga mereka diusir oleh warga desa setempat. 

Di antaranya tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar, membakar sampah sembarangan, membiarkan anjingnya berkeliaran, melakukan pencemaran nama baik hingga pengancaman.

Atas alasan itu, warga meminta Juladi pindah dari desa tersebut.

"Warga menolak yang bersangkutan tinggal di situ karena beberapa alasan. Seperti ada peliharaan anjing yang diliarkan dan persoalan sampah," terangnya.

Duduk Perkara
Konflik antara Juladi dengan warga RT 07 RW 01 Bendan Ngisor dimulai dari konflik tanah antara Juladi dengan Sri Rejeki sejak 2015 lalu.

Sri Rejeki merupakan pelapor yang mengklaim memiliki hak tanah yang ditempati Juladi yakni tanah seluas 80 meter persegi  yang berada di pinggiran Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Tuk.

Konflik ini semakin meruncing pada 2024.

Juladi dilaporkan ke Polrestabes Semarang terkait penyerobotan tanah oleh Sri Rejeki.

Pada salinan keputusan Pengadilan Negeri per 17 Juli 2025, Juladi divonis bersalah melakukan tindak pidana memakai tanah tanpa izin, sehingga dikenakan hukuman pidana penjara selama tiga bulan.

Namun, hakim memutuskan Juladi tidak perlu menjalani putusan pidana itu, kecuali melanggar masa percobaan selama 6 bulan.

Selanjutnya, Juladi mengajukan banding atas putusan itu pada 23 Juli 2025.

Pasalnya, ia merasa membeli tanah itu dari Zaenal Chodirin yang merupakan kakak kandung Sri Rejeki pada 1 Juli 2011.

Pembelian dilakukan dengan cara diangsur dua kali tanpa akta jual beli, hanya ada bukti coretan tangan dari Zaenal Chodirin.

Diketahui, Zaenal telah meninggal pada 2022.

Sebagaian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Makin Runyam, Warga Kompak Pasang Spanduk Usir Ayah Bocah SD Semarang yang Susuri Sungai ke Sekolah

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ayah Bocah SD yang Viral Sekolah Lewat Sungai Bersedia Diusir, tapi Minta Dicarikan Tempat Tinggal, 

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved