Sejarah Pulau Galang di Batam, Disiapkan Prabowo Jadi Pusat Pengobatan 2.000 Warga Gaza Palestina

Menurut cerita rakyat setempat, “Galang” memiliki arti “landasan” dan terkenal sebagai pulau dengan potensi kayu seraya.

Editor: Faisal Zamzami
Wikimedia
PULAU GALANG - Kamp pengungsian pulau Galang. 

Barak pengungsian dibagi menjadi enam zona, dan tempat ibadah seperti Vihara Quan Am Tu dan gereja-gereja didirikan untuk memenuhi kebutuhan spiritual pengungsi.

Pulau Galang juga memiliki penjara untuk pengungsi yang melakukan tindakan kriminal dan pemakaman Ngha Trang Grave yang menampung lebih dari 500 pengungsi Vietnam.

Program kamp pengungsian Vietnam di Pulau Galang berakhir pada 3 September 1996.

Saat ini, bekas kamp pengungsian ini telah bertransformasi menjadi “Kampung Vietnam,” menjadi salah satu tempat wisata di Kota Batam yang menceritakan sejarah dramatis pulau ini.

Setelah kepergian pengungsi Vietnam dan menjadi tidak berpenghuni, Pulau Galang masih tetap digunakan untuk keperluan tertentu.

Pulau Galang ini dimanfaatkan menjadi lokasi penanganan Covid-19 oleh Presiden Jokowi dan mengoperasikan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) untuk menangani pasien Covid-19.

RSKI ini mulai beroperasi pada tahun 2020 dan sejak Mei 2022 sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat.

Baca juga: Prabowo Akan Kirim Pasukan ke Gaza, Siapkan Satu Pulau di Batam untuk Lokasi Pengobatan

Prabowo Siapkan Pulau Galang Jadi Pusat Pengobatan 2.000 Warga Gaza

 Presiden RI Prabowo Subianto sedang menyiapkan Pulau Galang, Kepulauan Riau, untuk menjadi tempat pengobatan 2.000 warga Gaza, Palestina.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengungkapkan, Prabowo menyampaikan ini dalam Sidang Kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

"Masih terkait dengan Gaza, Presiden kemarin juga memberikan arahan untuk Indonesia memberikan bantuan pengobatan untuk sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban perang," ungkap Hasan di kantornya, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Menurut Hasan, Pulau Galang dipilih karena memiliki fasilitas rumah sakit dan fasilitas pendukungnya.

Dengan demikian, korban perang yang mengalami luka-luka, terkena bom, atau reruntuhan bisa diobati di Pulau Galang.

 
"Dan rencananya disiapkan pusat pengobatannya nanti di Pulau Galang," ucap Hasan.

Sementara terkait teknis lebih jauh, ia meminta hal ini ditanyakan ke kementerian/lembaga terkait.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved