Tecno

WOW! OpenAI Rilis GPT-5: Lebih Pintar, Cepat, dan Setara Pakar Tingkat PhD!

erusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI), OpenAI, resmi meluncurkan versi terbaru dari model chatbot mereka, yaitu GPT-5.

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Nur Nihayati
INDIA TODAY
OPEN AI GPT-5 -Perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI), OpenAI, resmi meluncurkan versi terbaru dari model chatbot mereka, yaitu GPT-5. 

Wow! OpenAI Rilis GPT-5: Lebih Pintar, Cepat, dan Setara Pakar Tingkat PhD!

SERAMBINEWS.COM– Perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI), OpenAI, resmi meluncurkan versi terbaru dari model chatbot mereka, yaitu GPT-5.

Model ini diklaim jauh lebih canggih dibanding sebelumnya, dengan kemampuan layaknya pakar tingkat PhD dalam berbagai bidang seperti penulisan, pemrograman, dan penalaran logis.

CEO OpenAI, Sam Altman, menyebut GPT-5 sebagai tonggak penting dalam perkembangan AI global.

 "GPT-3 seperti berbicara dengan anak SMA, GPT-4 seperti mahasiswa, dan GPT-5 seperti berdiskusi dengan seorang ahli," ujarnya dalam sesi peluncuran.

Baca juga: Akan Lebih Canggih Lagi! OpenAI Uji Coba Model AI o3 Sebelum Peluncuran Publik

 Apa Kelebihan GPT-5?

OpenAI menyebut GPT-5 sebagai model yang:

Lebih cerdas dan bisa menyelesaikan tugas kompleks dengan penalaran logis.

Lebih manusiawi dalam berinteraksi.

Lebih jujur dan akurat, dengan tingkat "halusinasi" (jawaban ngawur) yang lebih rendah.

Mampu membuat perangkat lunak secara keseluruhan, bukan hanya potongan kode.

GPT-5 juga disebut sebagai asisten yang sangat membantu untuk para pengembang dan pembuat kode, mengikuti tren yang sama dengan model lain seperti Claude Code milik Anthropic.

Baca juga: Pelapor OpenAI Suchir Balaji, Ditemukan Tewas di San Francisco Pada Usia 26 Tahun

 Kompetisi Semakin Ketat

Peluncuran GPT-5 datang di tengah persaingan sengit antara perusahaan AI.

Sebelumnya, Elon Musk juga mengklaim chatbot miliknya, Grok, sudah setara bahkan lebih baik dari tingkat PhD dalam semua bidang.

Grok kini terintegrasi dalam platform media sosial X (dulu Twitter).

Namun, menurut beberapa pakar, termasuk Carissa Véliz dari Oxford, klaim "tingkat PhD" ini masih perlu diuji lebih dalam.

“Model AI hanya meniru penalaran manusia, bukan benar-benar berpikir seperti manusia,” ujarnya.

Baca juga: AI dan Kematian Kepakaran

 Kekhawatiran Etika dan Regulasi

Makin majunya teknologi AI seperti GPT-5 juga memunculkan kekhawatiran baru.

Menurut Direktur Institut Ada Lovelace, Gaia Marcus, kesenjangan antara kemampuan AI dan aturan regulasi makin besar.

"Diperlukan regulasi yang lebih komprehensif sebelum teknologi ini semakin liar," ujarnya.

Getty Images, perusahaan penyedia foto dan media, juga memperingatkan soal pentingnya keaslian konten dan hak para pembuat karya.

 “Kreativitas manusia perlu dilindungi dan diberi kompensasi jika digunakan dalam pelatihan AI,” kata Grant Farhall, kepala produk mereka.

 Perubahan Cara Interaksi dengan ChatGPT

Tak hanya soal teknologi, OpenAI juga memperbarui kebijakan interaksi ChatGPT.

Mulai minggu ini, ChatGPT tidak akan lagi menjawab secara pasti pertanyaan-pertanyaan personal seperti “Haruskah saya putus dengan pacar saya?” Melainkan, ChatGPT akan membantu pengguna berpikir dengan cara mempertimbangkan pro dan kontra.

Langkah ini diambil untuk mencegah ketergantungan emosional yang berlebihan terhadap chatbot.

Sam Altman mengaku sadar akan risiko hubungan parasosial yang bisa terbentuk antara pengguna dan AI, seperti yang digambarkan dalam film Her (2013).

Baca juga: Prof Roslidar Dorong Hadirnya Alkes Mandiri Berbasis AI

 GPT-5 Sudah Tersedia untuk Semua Pengguna

OpenAI menyatakan bahwa GPT-5 sudah mulai tersedia secara bertahap untuk semua pengguna sejak hari Kamis (7/8/2025). 

Dalam beberapa hari ke depan, masyarakat akan bisa menilai sendiri: apakah GPT-5 benar-benar secerdas yang dijanjikan?

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

BACA BERITA LAINNYA DISINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved