Kajian Islam

Laki-laki Menunda Mandi Wajib? Tidak Apa-apa Asal Tak Melewati Batas Waktu Ini, Simak Penjelasannya

Namun, muncul pertanyaan di tengah masyarakat, apakah boleh menunda mandi wajib? Dalam sebuah hadits diriwayatkan:

|
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nurul Hayati
Tribun WOW/IST
MANDI WAJIB - Dalam Islam, mandi wajib atau ghusl adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang Muslim ketika dalam keadaan hadas besar. Namun, muncul pertanyaan di tengah masyarakat, apakah boleh menunda mandi wajib?  

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minal minal haidhii Fardhan lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar sebab haid karena Allah Ta’ala”.

2. Membasuh seluruh bagian luar tubuh, termasuk rambut dan bulu

Untuk bagian tubuh yang berbulu, air harus dapat mengalir ke kulit bagian dalam dan ke pangkal rambut/bulu.

Terkait tentang niat, Ustadz Abdul Somad atau UAS dalam kajiannya menjelaskan bahwa, sangat dilarang menyebut nama Allah atau melafazkan niat mandi wajib di dalam kamar mandi yang terdapat WC-nya.

“Apakah sah mandi wajib di tempat ada (di dalam kamar mandi) WCnya? Sah, tidak jadi masalah. Hanya saja tidak boleh menyebut nama Allah di dalam (kamar mandi yang ada WCnya),” jelas UAS.

Karena itu, kata UAS, apabila ingin melaksanakan mandi wajib yang di dalam kamar mandi ada WC, maka cukup diniatkan dalam hati saja kemudian mengguyur air ke seluruh badan.

“Tapi kalau tidak ada (WC-nya) baca (lafazkan) niat. Kalau ada, cukup di hati saja,” jelas UAS.

Tata Cara Mandi Wajib yang Sempurna dan Sah

Adapun cara mandi jinabat dibagi menjadi dua.

Pertama, mandi wajib biasa, yaitu meratakan air ke seluruh tubuhnya, termasuk berkumur dan membersihkan hidung.

Jika seseorang menyiramkan air secara merata ke seluruh tubuhnya maka hilanglah hadats besarnya dan sempurnalah kesuciannya.

Allah SWT berfirman : “Jika kamu junub maka mandilah.” (Al – Maidah : 6).

Kedua, mandi wajib yang sempurna, yaitu mandi seperti mandinya Rasulullah SAW.

Kendati demikian, cara mandi wajib dengan meniatkannya dan mengguyurkan air keseluruh tubuh adalah benar dan sah.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved