Tips Parenting Anak
Kapan Anak Boleh Punya HP? Elly Risman Tegaskan Orang Tua Harus Punya Prinsip, Bukan Ikut-Ikutan!
Psikolog dan pakar parenting Elly Risman, Psi menegaskan bahwa orang tua harus berhenti ikut-ikutan tren tanpa prinsip dalam memberikan HP pada anak.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Di tengah maraknya anak-anak yang sudah menggunakan gadget sejak usia dini, psikolog dan pakar parenting Elly Risman, Psi menegaskan bahwa orang tua harus berhenti ikut-ikutan tren tanpa prinsip.
Dalam perbincangan hangat di kanal YouTube Nikita Willy Official, Elly Risman mengkritisi fenomena orang tua yang memberikan gadget hanya karena anak lain sudah memilikinya.
"Bukan masalah anak orang pegang handphone, tapi kenapa anak kita harus ikut-ikutan? Apakah karena kita tidak punya sikap sendiri?," ujar Elly tegas dikutip Serambinews.com, Senin (11/8/2025).
Menurutnya, keputusan memberi gadget kepada anak tidak bisa didasarkan pada tekanan lingkungan, melainkan harus berlandaskan ilmu, sikap dan keputusan sadar dari orang tua sendiri.

Kapan Anak Boleh Diberi Gadget?
Elly Risman menyarankan usia yang lebih tepat untuk anak memegang gadget adalah setelah usia 7 atau 8 tahun, dan hanya jika memang dibutuhkan untuk keperluan sekolah.
“Di bawah usia 7 tahun, pusat-pusat otak anak belum matang. Mereka belum bisa berpikir logis atau memahami risiko. Maka, memberi gadget di usia itu sama saja melepaskan anak tanpa perlindungan,” jelasnya.
Baca juga: Rahasia Mendidik Anak Laki-Laki Jadi Pemimpin Lembut & Hormati Wanita, Ini Kata Psikolog Elly Risman
Lebih dari sekadar alat komunikasi, gadget kini menjadi pintu masuk utama bagi anak-anak terhadap konten berbahaya seperti pornografi dan kekerasan digital.
Elly menyebut bahwa istilah pornografi bisa dijelaskan kepada anak secara sederhana sebagai "ketelanjangan".
Orang tua juga diajak untuk aktif berdiskusi, memberi contoh dan membangun prinsip sejak dini.
Tanpa keterlibatan langsung, anak-anak akan mudah terpapar tanpa filter.
Elly mengingatkan, peran orang tua bukan sekadar menyediakan fasilitas, tapi memimpin arah pendidikan dan pembentukan karakter anak.
Ia menilai banyak orang tua berpendidikan tinggi, namun tidak dibekali ilmu dan sikap dalam mengasuh anak.
Baca juga: Ayah, Bukan Ibu! Praktisi Parenting Elly Risman Ungkap Siapa Penanggung Jawab Utama Saat Anak Baligh
“Jangan biarkan lingkungan mendikte keputusan kita. Kita harus punya prinsip. Kalau semua ikut-ikutan, maka siapa yang memimpin generasi ini?,” tuturnya.
Tak hanya itu, dalam podcast tersebut Elly juga mengungkap bahwa paparan seksual sejak dini yang diperoleh dari HP dapat memicu anak-anak sekarang mengalami pubertas dini.
Elly Risman Ungkap Anak Baligh Lebih Cepat, Orang Tua Diminta Tak Diam Saja, Wajib Siapkan Bekal Ini
Psikolog dan pakar parenting, Elly Risman Psi mengungkapkan fakta penting bahwa anak-anak masa kini bisa mengalami masa baligh lebih cepat dari yang diperkirakan.
Hal ini disampaikan Elly Risman dalam podcast bersama Nikita Willy di kanal YouTube Nikita Willy Official.
Elly Risman mengingatkan orang tua untuk tidak menganggap remeh fase baligh ini dan wajib menyiapkan bekal penting bagi anak.
Dikutip Serambinews.com, Kamis (31/7/2025), Elly Risman mengatakan, baligh merupakan sebuah fase memasuki masa kedewasaan.
Baca juga: Nikita Willy Curhat Sulitnya Mengelola Emosi sebagai Ibu Muda, Ini Jawaban Bijak Elly Risman
Maka dari itu, ketika anak sudah baligh dalam hal ini orang tua memiliki peran penting menanamkan edukasi seksual, serta hal-hal yang harus dilakukan ketika memasuki masa pubertas.
“Baligh itu artinya sampai. Sampai ke mana? Sampai ke kedewasaannya. Jadi begitu terjadi baligh itu, dia bukan anak-anak lagi. Dia dan kita adalah sama-sama orang dewasa,” terang Elly.
Elly juga mengungkap fenomena baligh dini yang terjadi saat ini pada usia 8-9 tahun.
"Fenomena yang semakin sering terjadi, bukan hal biasa. Baligh terjadi pada usia 9. Bahkan ada yang delapan. Terlalu cepat. Terlalu cepat," ungkapnya.
Baligh dini ini terjadi karena dua faktor utama, yakni gizi yang semakin baik dan paparan rangsangan dari penggunaan gawai sejak dini.
“Baligh lebih cepat disebabkan karena gizi bagus dan rangsangan bagus. Kata ‘bagusnya’ dari mana, Nak? Dari handphone," sambungnya.
Bahaya “rangsangan bagus” dari handphone yang mempercepat kerja hormon.
Perkenalan handphone sejak bayi bisa menjadi faktor percepatan pubertas.
“Coba perhatikan di lingkungan kita umur berapa orang tua muda memperkenalkan handphone-nya?," katanya.
Menurutnya, tidak sedikit orang tua yang tanpa sadar memperkenalkan ponsel kepada anak sejak bayi, misalnya seorang ibu yang tengah menyusui sambil memegang handphone, hal ini justru mempercepat kerja hormon pubertas.
Percepatan hormon seperti progesteron pada perempuan dan testosteron pada laki-laki membuat anak-anak bisa mengalami menstruasi dan keluarnya mani lebih cepat dari biasanya.
“Maka gizi yang bagus dan rangsangan yang bagus memicu anak memproduksi mani dan darah menstruasi lebih cepat," terangnya.
Karena status anak yang sudah baligh dianggap sudah dewasa secara agama dan telah menjadi mukallaf, Elly menekankan bahwa orang tua wajib memberikan bekal pendidikan agama dan fikih tentang hal-hal penting, terutama terkait bersuci dan menjalankan kewajiban ibadah.
“Kalau baligh berarti dia menjadi mukallaf, berlaku hukum bagi dia karena dia sudah dewasa. Enggak peduli umurnya berapa,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa anak harus belajar membedakan mani dan madzi, serta mengetahui kapan dan bagaimana melakukan bersuci.
“Ajarkan dia bisa memahami Mani sama madzi. Enggak bisa kita keluh ngomongnya. Enggak bisa kita ngomongin. Enggak bisa,” katanya.
“Langkah-langkah ini bukan hanya diceritakan, dia enggak nyampai, dia enggak ngerti kenapa mesti begitu. Dan kita harus siap sama sejuta pertanyaan dia.”
Menurut Elly, tanpa pemahaman bersuci yang benar, anak tidak bisa melaksanakan ibadah seperti salat, puasa, dan membaca Al-Qur’an.
“Kasihan enggak sih, anak kita? Tapi kan itu mutlak harus. Karena kalau enggak dilakukan, kita yang dihisab Allah. Terutama ayahnya," tegasnya.
Elly menegaskan, orang tua tidak boleh membiarkan masa pubertas anak berjalan begitu saja tanpa persiapan dan menanamkan bekal untuknya.
“Jadi memang harus dipersiapkan bukan dibiarkan mengalir begitu saja. Dan serius. Karena ini menyangkut Allah. Menyangkut ibadah," tambahnya.
Tak hanya itu, Elly juga menegaskan kepada orang tua di saat sang anak baligh, anda wajib menjelaskan detail tentang kewajiban menjaga pandangan dan kemaluan sesuai ayat Al-Qur’an.
Memberikan penjelasan rinci tentang bersuci, kapan harus dilakukan dan pentingnya untuk menjalankan ibadah
Anak harus diajarkan bersuci dengan benar agar bisa salat, puasa, dan baca Qur’an.
Elly.
“Dan kita harus siap sama sejuta pertanyaan dia. Kok emang kenapa? Kok bisa begitu?," pungkasnya.
Pesan tegas dari Elly ini menjadi pengingat bagi orang tua bahwa masa baligh bukan hanya soal fisik, tapi juga tanggung jawab keagamaan yang harus dipenuhi.
Orang tua diharapkan mulai membuka komunikasi dan membekali anak dengan ilmu agama dan praktik bersuci yang benar. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Elly Risman
orang tua
gadget
anak
Kapan Anak Boleh Punya HP
anak boleh punya hp umur berapa
handphone
Psikolog
Pesan Elly Risman: Orang Tua Perlu 20 Menit Sehari untuk Melihat ke Dalam Diri |
![]() |
---|
Tidak Ada Kata Telat! Begini Cara Orang Tua Memperbaiki Kesalahan Pola Asuh, Ungkap Elly Risman |
![]() |
---|
Elly Risman Beberkan Cara Mengawal Emosi Anak di Masa Pubertas |
![]() |
---|
Elly Risman Sentil Ayah yang Canggung Bicara Pubertas dengan Anak Perempuan: Bagaimana Seharusnya? |
![]() |
---|
Rahasia Mendidik Anak Laki-Laki Jadi Pemimpin Lembut & Hormati Wanita, Ini Kata Psikolog Elly Risman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.