Berita Lhokseumawe

Mahasiswa Sorot Bulog, Kirim 4.000 Ton Beras ke Sumut Saat Harga Melejit

Sorotan tajam muncul setelah terungkap bahwa Perum Bulog Kanwil Aceh mengirimkan sebanyak 4.000 ton beras ke Sumut. 

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
MAHASISWA KRITIK BULOG - Mahasiswa Unimal, Diki Anaya mengkritik Bulog Aceh yang mengirimkan 4.000 ton beras ke Sumut saat harga melambung. 

Laporan Zaki Muvarak | Lhokseumawe 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Kenaikan harga beras di Aceh yang sudah melewati batas harga eceran tertinggi (HET), semakin memicu kekhawatiran masyarakat. 

Sorotan tajam muncul setelah terungkap bahwa Perum Bulog Kanwil Aceh mengirimkan sebanyak 4.000 ton beras ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut). 

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan publik tentang transparansi dan prioritas distribusi stok beras untuk kebutuhan masyarakat Aceh sendiri.

Menanggapi kondisi ini, Diki Anaya, mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) menilai, bahwa pengiriman 4.000 ton beras dari Aceh ke Sumatera Utara pada saat harga beras di Aceh melonjak, merupakan tindakan yang patut diaudit secara transparan. 

Ia menegaskan bahwa publik berhak mengetahui apakah kebijakan tersebut sesuai azas prioritas daerah. 

Baca juga: Harga Beras di Aceh Tamiang Masih Mahal, Segini Pasaran Per 9 Agustus 2025

“Jika audit menemukan indikasi bahwa pengiriman ini memicu kelangkaan atau kenaikan harga, maka pejabat terkait di Kanwil Bulog Aceh layak dicopot,” tegasnya.

Diki juga menekankan, bahwa Pemerintah Aceh tidak boleh bersikap pasif. 

Sebagai pemegang otoritas daerah, pemerintah harus memperketat pengawasan terhadap Bulog agar kebijakan distribusi beras tidak mengorbankan kepentingan masyarakat Aceh. 

“Kedaulatan pangan adalah soal keberpihakan," tegas mahasiswa Unimal ini.

"Saat rakyat Aceh harus membeli beras dengan harga tinggi, setiap butir beras yang keluar dari provinsi ini harus bisa dipertanggungjawabkan,” tukas Diki.

Baca juga: Harga Beras di Pijay Tembus Rp 18.000/Kg, Dampak Panen Gagal dan Minim Pasokan

Berdasarkan data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional per 11 Agustus 2025 pukul 07.30 WIB, harga rata-rata beras premium secara nasional mencapai Rp 16.054 per kilogram atau sekitar 7,7 persen, di atas harga eceran tertinggi (HET) nasional sebesar Rp 14.900 per kilogram. 

Sementara itu, harga beras medium berada di angka Rp 14.087 per kilogram, naik 12,7 persen dari HET Rp12.500 per kilogram. 

Di Aceh, data Bapanas per 6 Agustus 2025 mencatat harga beras premium Rp16.490 per kilogram, dan beras medium Rp15.499 per kilogram, jauh melampaui HET zona II yang berada di kisaran Rp 13.100 per kilogram. 

Sebelumnya, pada 12 Juli 2025, harga beras premium di Aceh berada di Rp15.570 per kilogram, dan beras medium Rp14.326 per kilogram. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved