Breaking News

Berita Banda Aceh

Dosen USK Kembangkan Sabun Cuci Tangan Berbasis Garam di Aceh Besar

"Melalui program ini, tim pengabdi mendorong inovasi dengan mengembangkan sabun cuci tangan berbasis garam sebagai produk baru...

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Nurul Hayati
DOK HUMAS USK
SABUN BERBASIS GARAM – Tim dosen dan mahasiswa USK memperlihatkan sabun cuci tangan berbahan dasar garam dalam program pengabdian kepada masyarakat di Gampong Neuheun, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Selasa (12/8/2025). 

"Melalui program ini, tim pengabdi mendorong inovasi dengan mengembangkan sabun cuci tangan berbasis garam sebagai produk baru yang memiliki nilai jual," ungkap Dosen Program Studi Ilmu Kelautan USK, Dr. Vicky Prajaputra, yang memimpin kegiatan itu, Selasa (12/8/2025). 

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Tim dosen Universitas Syiah Kuala (USK) mengembangkan inovasi sabun cuci tangan berbahan dasar garam dalam program pengabdian kepada masyarakat di Gampong Neuheun, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.

Program ini dilaksanakan melalui skema Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk Teknologi Tepat Guna (PKMBP-TTG) untuk meningkatkan nilai ekonomi garam kristal geomembran setempat.

Selain membantu branding dan pengemasan, tim USK juga mendorong diversifikasi produk turunan garam.

"Melalui program ini, tim pengabdi mendorong inovasi dengan mengembangkan sabun cuci tangan berbasis garam sebagai produk baru yang memiliki nilai jual," ungkap Dosen Program Studi Ilmu Kelautan USK, Dr. Vicky Prajaputra, yang memimpin kegiatan itu, Selasa (12/8/2025). 

Kegiatan ini juga melibatkan dosen lainnya, terdiri dari dosen lintas disiplin ilmu, yaitu Apt Nadia Isnaini, SFarm MSc dan Fajar Fakri dari Program Studi Farmasi; Adli Waliul Perdana SKel MSi. dari Program Studi Budidaya Perairan; Adinda Gusti Vonna dari Program Studi Agribisnis; serta Ulil Amri Mc SPi MSi dari Program Studi Ilmu Kelautan.

Kegiatan ini juga secara aktif melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi.

Vicky menyampaikan, program ini dilatarbelakangi oleh potensi garam kristal geomembran Gampong Neuheun yang memiliki kualitas baik.

Namun, belum didukung oleh strategi pemasaran dan kemasan yang menarik.

Selain itu, lanjut dia, pemanfaatan garam sebagai produk turunan masih sangat terbatas.

"Kegiatan ini adalah bentuk kolaborasi nyata antara perguruan tinggi dan masyarakat untuk mengangkat potensi lokal agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas," ujarnya.

Vicky menambahkan, keberhasilan program ini tidak terlepas dari sinergi antara petani garam, tim dosen, mahasiswa, serta para pemateri. 

Di sisi lain, Ketua Mitra Garam, Junaidi, menyambut baik program tersebut.

Ia berharap kerjasama ini dapat berlanjut agar usaha garam mereka semakin berkembang.

SABUN BERBASIS GARAM – Tim dosen dan mahasiswa USK memperlihatkan sabun cuci tangan berbahan dasar garam dalam program pengabdian kepada masyarakat di Gampong Neuheun, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Selasa (12/8/2025).
SABUN BERBASIS GARAM – Tim dosen dan mahasiswa USK memperlihatkan sabun cuci tangan berbahan dasar garam dalam program pengabdian kepada masyarakat di Gampong Neuheun, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Selasa (12/8/2025). (DOK HUMAS USK)

Baca juga: Terobosan Baru Dosen Unsam Langsa, Olah Limbah Kopi Petani di Bener Meriah Jadi Bernilai Ekonomis

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved