Liputan Eksklusif Aceh

Tangisan Putri Betung, Pekik Fahmi Shahab di Tengah Kerumunan Warga

Dalam puisinya, Fahmi menyuarakan nasib warga yang tidak lagi bebas mencari nafkah, bahkan untuk sekadar sesuap nasi

|
Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/ZAINAL ARIFIN M NUR
BACA PUISI - Wakil Ketua DPRK Gayo Lues, Fahmi Shahab, membacakan puisi "Tangisan Putri Betung" di tengah-tengah warga Meloak Aih Ilang, saat pertemuan dengan Anggota DPR RI, H. Irmawan, Selasa (5/8/2025). Dalam bait-bait puisi itu, Fahmi Shahab menyuarakan keresahan warga Meloak Aih Ilang dan empat desa lainnya di Kecamatan Putri Betung, yang merasa terusir dari tanah warisan leluhur mereka, karena telah diklaim masuk dalam kawasan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). 

Laporan Eksklusif Zainal Arifin dari Putri Betung Gayo Lues  

PERTEMUAN warga Meloak Aih Ilang, Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, dengan Anggota Komisi V DPR RI, H. Irmawan, pada Selasa (5/8/2025), diwarnai dengan pembacaan puisi oleh Wakil Ketua DPRK Gayo Lues, Fahmi Shahab.

Politikus muda Partai Demokrat ini membacakan puisi yang diberi judul “Tangisan Putri Betung”.

Dalam bait-baitnya, puisi itu menggambarkan sosok Putri Betung sebagai simbol leluhur yang meninggalkan warisan berupa tanah tempat hidup berdampingan dengan alam. Namun kini, warisan itu telah menjadi sengketa.

“Putri Betung menangis, karena warisannya kini tidak membawa sejahtera, warisannya kini membawa duka,” pekik Fahmi Shahab di tengah kerumunan warga yang tampak menyimak dengan linangan air mata. 

Puisi tersebut mencerminkan kondisi nyata yang dialami warga Aih Ilang, yang merasa terusir dari tanah yang telah mereka huni sejak generasi muyang.

Dalam puisinya, Fahmi menyuarakan nasib warga yang tidak lagi bebas mencari nafkah, bahkan untuk sekadar sesuap nasi, karena permukiman mereka diklaim sebagai bagian dari kawasan konservasi.

Berikut puisi lengkap yang dibaca oleh Fahmi Shahab pada kegiatan itu. 

(Puisi ini juga bisa disimak dalam video liputan eksklusif “Lima Desa Diklaim Masuk Kawasan Konservasi Gunung Leuser”, di kanal Youtube Serambinews.com)

 

Tangisan Putri Betung
Oleh: Fahmi Shahab

Putri Betung menangis
Meninggalkan warisan untuk dunia
Warisan untuk tempat bersama
Untuk hidup anak cucu kita
Tempat kami hidup berdampingan bersama flora dan fauna

Putri Betung kini menangis
Karena warisannya jadi sengketa
Warisannya kini tidak membawa sejahtera
Warisannya kini membawa duka

Putri Betung menangis
Anak cucunya meratap dan menjerit
Kini terancam tidak bisa hidup di tanah warisannya
Anak cucunya dilarang mencari sesuap nasi

Di tanah warisan Putri Betung
Tangisanmu tidak menggema ke telinga
Ratapanmu tidak dirasakan
Jeritanmu menjadi tontonan

Putri Betung kini benar-benar menangis
Anak cucunya kini terancam
Anak cucunya kini terusir
Dari tanah warisannya

Wahai Pak Irmawan,
Wahai Pak Gubernur 
Wahai Pak Presiden
Dengarkan jeritan rakyatmu 
yang hidup terancam di tanah warisannya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved