20 Tahun Damai Aceh

Dua Dekade Damai: Zikir dan Doa Bersama di Jantung Bireuen

Tausiah yang disampaikan Dr. Nazaruddin pun menekankan pentingnya menjadikan perdamaian sebagai landasan iman dan takwa. 

|
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
20 TAHUN DAMAI - Para siswa dan berbagai kalangan di Bireuen, mengikuti zikir dan doa bersama peringatan 20 tahun damai Aceh, di masjid Agung Sultan Jeumpa, Bireuen, Kamis (14/8/2025). 

Sejak pukul 08.00 WIB, Masjid Agung Sultan Jeumpa dipadati oleh berbagai lapisan masyarakat: ASN, Forkopimda, santri, siswa, tokoh agama, hingga kaum ibu. 

Mereka datang bukan sekedar menghadiri acara, namun ikut larut dalam zikir, doa bersama, dan tausiah yang disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Aceh, Dr. Nazaruddin Abdullah, MA.

Bupati Bireuen H. Mukhlis ST menegaskan bahwa MoU Helsinki bukan hanya dokumen diplomatik, tetapi sejarah yang membawa perubahan nyata bagi Aceh. 

“Perjanjian ini adalah hasil dari proses negosiasi panjang yang dipimpin oleh mantan Presiden Finlandia, Martti Ahtisaari. Ia membawa harapan baru, bukan hanya dalam perdamaian, tapi juga pembangunan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.

Mukhlis juga mengajak generasi muda untuk tidak melupakan sejarah. 

“Kalian adalah generasi yang lahir dan tumbuh dalam suasana damai. Tapi jangan pernah melupakan masa lalu. Jadilah penjaga masa depan, dengan ide-ide segar untuk membangun Aceh yang lebih baik.”

Dari konflik ke kolaborasi

Kepala Dinas Syariat Islam Bireuen, Dr. Jufliwan SH MM, menyebut peringatan ini sebagai bentuk edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga perdamaian. 

“Kita ingin masyarakat memahami nilai-nilai MoU Helsinki, serta tantangan dan pencapaian dalam implementasinya. Ini bukan hanya soal masa lalu, tapi juga masa depan Aceh.”

Tausiah yang disampaikan Dr. Nazaruddin pun menekankan pentingnya menjadikan perdamaian sebagai landasan iman dan takwa. 

“Damai bukan hanya kondisi sosial, tapi juga spiritual. Mari jadikan momentum ini untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT dan sesama manusia.”

Baca juga: VIDEO - Bupati Bireuen Pimpin Rapat Finalisasi Dokumen Aset Daerah

Damai Itu Nyata, Damai Itu Kita

Dua puluh tahun bukan waktu yang singkat. 

Ia adalah bukti bahwa perdamaian bisa tumbuh, jika dijaga bersama. 

Dari zikir yang menggema di masjid, dari doa yang dipanjatkan oleh anak-anak hingga pejabat, Bireuen menunjukkan bahwa damai bukan hanya kenangan. 

Ia adalah komitmen, harapan, dan warisan yang harus terus dijaga.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved