10 Negara Penghasil Minyak Terbanyak di Dunia, Berapa Banyak Sisa Minyak di Bumi?
Minyak bumi hingga kini masih menjadi salah satu komoditas paling strategis yang menggerakkan perekonomian global.
SERAMBINEWS.COM - Minyak bumi hingga kini masih menjadi salah satu komoditas paling strategis yang menggerakkan perekonomian global.
Dari kebutuhan energi harian hingga stabilitas politik internasional, minyak memegang peran vital dalam menentukan arah pasar dunia.
Menurut catatan Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat per April 2024, negeri Paman Sam tercatat sebagai produsen minyak terbesar dengan produksi 21,91 juta barel per hari, disusul Arab Saudi 11,13 juta barel per hari, dan Rusia 10,75 juta barel per hari.
Data ini mencakup minyak mentah, cairan minyak bumi lainnya, hingga biofuel.
Namun, ada perbedaan menarik ketika hanya menghitung minyak mentah (crude oil).
Posisi Amerika Serikat tetap di puncak, tetapi Rusia dan Arab Saudi saling bersaing ketat di bawahnya. Fakta ini menunjukkan betapa besar ketergantungan dunia terhadap minyak sekaligus potensi krisis energi jika cadangan global mulai menipis.
Lantas, berapa banyak sebenarnya cadangan minyak bumi yang tersisa? Apa yang akan terjadi jika dunia benar-benar kehabisan minyak?
Baca juga: Anggota Paskibra Diminta Jadi Teladan, Bupati Aceh Barat Kukuhkan Putra-Putri Terbaik Daerah
10 Negara Penghasil Minyak Terbesar Dunia (Total Produksi Minyak, termasuk biofuel)
1. Amerika Serikat – 21,91 juta barel per hari
2. Arab Saudi – 11,13 juta barel per hari
3. Rusia – 10,75 juta barel per hari
4. Kanada – 5,76 juta barel per hari
5. China – 5,26 juta barel per hari
6. Irak – 4,42 juta barel per hari
7. Brasil – 4,28 juta barel per hari
8. Uni Emirat Arab – 4,16 juta barel per hari
9. Iran – 3,99 juta barel per hari
10. Kuwait – 2,91 juta barel per hari
Catatan: 1 barel setara dengan sekitar 159 liter.
10 Negara Penghasil Minyak Mentah Terbesar (Crude Oil Only)
Jika hanya dihitung berdasarkan minyak mentah (crude oil), berikut 10 negara produsen terbesar menurut Trading Economics (2025):
1. Amerika Serikat – 13.488 ribu barel per hari
2. Rusia – 9.853 ribu barel per hari
3. Arab Saudi – 9.525 ribu barel per hari
4. Kanada – 4.839 ribu barel per hari
5. China – 4.310 ribu barel per hari
6. Irak – 3.692 ribu barel per hari
7. Brasil – 3.632 ribu barel per hari
8. Iran – 3.245 ribu barel per hari
9. Uni Emirat Arab – 3.141 ribu barel per hari
10. Kuwait – 2.445 ribu barel per hari
Trading Economics merupakan platform data ekonomi global yang menggunakan sumber resmi seperti bank sentral, badan statistik nasional, dan lembaga internasional.
Apa itu Minyak Mentah?
Menurut Investopedia, minyak mentah adalah sumber daya alam tak terbarukan yang terbentuk dari sisa organisme purba yang terpendam jutaan tahun (fosil).
Minyak ini diekstraksi melalui pengeboran, biasanya bersama sumber daya lain seperti gas alam (lebih ringan, berada di atas minyak mentah) dan air garam (lebih padat, berada di bawah minyak mentah).
Setelah diekstraksi, minyak mentah dimurnikan dan diproses menjadi berbagai produk, seperti bensin, bahan bakar jet, minyak tanah, hingga aspal.
Apa yang Terjadi Jika Minyak Mentah di Bumi Habis?
Dilansir science.howstuffworks.com, minyak mentah adalah sumber daya terbatas, yang berarti suatu saat dunia akan kehabisan minyak, mengingat jutaan barel diekstraksi setiap harinya.
Menipisnya cadangan minyak bumi dapat menghentikan laju globalisasi, karena minyak merupakan salah satu komoditas yang paling banyak diperdagangkan di dunia.
Sekalipun setiap tetes minyak terakhir di Bumi berhasil dipanen, masalah pasokan dan permintaan akan membuat harganya tidak terjangkau bagi kebanyakan orang.
Kondisi tersebut akan memicu peningkatan permintaan terhadap sumber energi terbarukan, termasuk biofuel.
Mengutip investopedia.com, biofuel adalah sumber energi terbarukan yang berasal dari mikroba, tumbuhan, atau hewan.
Contoh biofuel antara lain:
- Etanol, yang umumnya dibuat dari jagung di Amerika Serikat dan tebu di Brasil
- Biodiesel, yang bersumber dari minyak nabati serta lemak hewani cair
- Solar hijau, yang berasal dari alga dan berbagai jenis tumbuhan lain
- Biogas, berupa metana yang dihasilkan dari kotoran hewan maupun bahan organik yang tercerna
Di masa depan, minyak diperkirakan akan digantikan oleh berbagai sumber energi alternatif, seperti energi surya, energi angin, energi pasang surut, serta pembangkit listrik tenaga nuklir dan hidroelektrik.
Biofuel juga diproyeksikan menjadi salah satu sumber energi utama dalam industri otomotif.
Berapa Banyak Sisa Minyak di Bumi?
Sulit untuk mengetahui secara pasti berapa banyak minyak yang masih tersisa, dan terdapat banyak perdebatan tentang kapan tepatnya dunia akan benar-benar kehabisan cadangan minyak.
Namun, hingga tahun 2023, diperkirakan masih tersedia cukup minyak untuk memenuhi kebutuhan global setidaknya selama 27 tahun ke depan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 10 Negara Penghasil Minyak Terbanyak di Dunia: Arab Saudi Urutan Kedua
Harga Emas Per Mayam di Langsa, Update Harga Emas Per Gram Sabtu 16 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Semarak HUT Ke-80 RI, SD 57 Banda Aceh Gelar Jalan Santai dan Lomba 17-san |
![]() |
---|
Jadi Tokoh Kunci, Gubernur Aceh Terima Penghargaan Tokoh Perdamaian dari UIN Ar-Raniry |
![]() |
---|
ASAR Humanity Aceh dan Ksatria Pidie Bangun Tujuh Sumur Wakaf di Pidie |
![]() |
---|
Anggota Paskibra Diminta Jadi Teladan, Bupati Aceh Barat Kukuhkan Putra-Putri Terbaik Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.