Berita Nasional

Tolak Fasilitasi Peluncuran Buku Jokowi's White Paper, UGM: Bernuansa Politis

"Acara ini bernuansa politis seperti disebutkan, dan UGM tidak bersedia terlibat serta memfasilitasi kegiatan tersebut," pungkasnya.

Editor: Nurul Hayati
Kolase Tribunnews.com/Istimewa/Tangkapan layar dari situs PN Blora
Buku Jokowi's White Paper karya Roy Suryo Cs (kiri). 

"Acara ini bernuansa politis seperti disebutkan, dan UGM tidak bersedia terlibat serta memfasilitasi kegiatan tersebut," pungkasnya.

SERAMBINEWS.COM - Diketahui, buku Jokowi's White Paper memuat tentang awal mula ijazah Jokowi dipermasalahkan dan berujung pada proses hukum.

Tak hanya soal awal mula kasus, buka itu juga berisi analisis ilmiah dari Roy Suryo, Rismon, dan Dokter Tifa, terkait ijazah Jokowi.

"Ada penjelasan tentang telematika tentang peristiwa yang terjadi pada tahun 2013 yang mengawali semuanya ketika seseorang (Jokowi) mengaku lulusan UGM tetapi IPK-nya di bawah 3. Dan itu menimbulkan pertanyaan di masyarakat," jelas Roy.

Sementara itu, Dokter Tifa mengaku ia sempat mendapat pesan WhatsApp yang mengaku dari pihak kepolisian dan UGM menjelang acara peluncuran Jokowi's White Paper.

Pesan itu berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai siapa penyelenggaranya hingga berbagai macam hal lain.

Dokter Tifa pun merasa heran, sebab pihak Nusantara UC Hotel UGM telah setuju untuk memfasilitasi peluncuran buku tersebut.

Selain itu, ujar dia, pihak Nusantara UC Hotel UGM bahkan sudah menyiapkan ruangan untuk acara perilisan buku tentang Jokowi.

"Saya melakukan komunikasi dengan pihak UC dan diterima dengan baik oleh manajemennya, kami diberikan kesempatan untuk bersilaturahmi dan berinteraksi dengan sesama alumni UGM dan sudah diberikan ruangan di ruang Nusantara," jelasnya saat soft launching, Senin, dikutip dari YouTube Langkah Update.

DOKTER TIFA DAN JOKOWI - Pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa, dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Dokter Tifa mengatakan lulusnya Jokowi janggal karena dia diwisuda pada 5 November 1985, tetapi skripsinya baru disahkan enam hari kemudian. Hal ini disampaikannya dalam siniar atau podcast di kanal YouTube Abraham Samad, Selasa (29/4/2025).
DOKTER TIFA DAN JOKOWI - Pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa, dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Dokter Tifa mengatakan lulusnya Jokowi janggal karena dia diwisuda pada 5 November 1985, tetapi skripsinya baru disahkan enam hari kemudian. Hal ini disampaikannya dalam siniar atau podcast di kanal YouTube Abraham Samad, Selasa (29/4/2025). (Kolase Tribunnews.com/Tangkapan layar dari YouTube Abraham Samad/Tribun Solo)

Baca juga: Peluncurannya Sempat Kontroversi, Buku Jokowis White Paper Karya Roy Suryo Cs Terbit di 25 Negara

"Tetapi tiba-tiba pada malam hari, saya mendapatkan WA, katanya siapa yang ingin mengadakan, jadi dari kepolisian dan dari pihak UGM itu menanyakan siapa yang menyelenggarakan dan sebagainya."

"Saya rasa kalau ada arisan atau apapun yang diselenggarakan di sini (Ruang Nusantara UC UGM) juga nggak bakal ditanya seperti itu," urai dia.

Lebih lanjut, Dokter Tifa menduga kuat pembatalan acara di Nusantara UC Hotel UGM dilakukan atas campur tangan UGM.

"Analisis ilmiahnya, ada ELA (Error Level Analysis), ada kemudian Dokter Rismon sangat dalam mengulas digital forensik. Kemudian, Dokter Tifa akan mengulas neuro politica dan tentang behavourial neuro science," urai dia.

Universitas Gadjah Mada (UGM) buka suara terkait batalnya launching atau perilisan buku Jokowi's White Paper karya pakar telematika, Roy Suryo, dan kawan-kawan, Senin (18/8/2025).

Buku yang ditulis Roy Suryo bersama pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa, dan ahli digital forensik, Rismon Sianipar, itu memuat penelitian-penelitian ilmiah mereka soal dugaan kepalsuan ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved