Liputan Eksklusif Aceh

Menyelami Sejarah Tugu Nol Kilometer Sabang, Simbol Persatuan dari Ujung Barat Nusantara

Banyak yang melihat Tugu Nol Kilometer hanya sebagai tempat berfoto, padahal keberadaannya sarat dengan makna sejarah dan identitas bangsa.

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Yocerizal
IST/SERAMBINEWS.COM
SIMBOL PERSATUAN - Pengamat sejarah Kota Sabang yang juga Wakil Ketua DPRK Sabang, Albina Arrahman, Selasa (19/8/2025), menyebut Tugu Nol Kilometer Sabang sebagai simbol persatuan dari ujung barat Nusantara. 

Namun pada 1980-an muncul wacana agar monumen benar-benar dibangun di titik terluar. 

Maka, didirikanlah monumen dengan nama Tugu Garuda di kawasan Iboih melalui program Manunggal ABRI. 

Letaknya saat itu dianggap paling ujung yang bisa diakses publik.

Baca juga: Kapolda Aceh Resmi Dilantik, Ketua DPRA Ajak Marzuki Bersinergi Bangun Aceh

Baca juga: Pensiunan BUMN Tiba di Aceh Setelah Bersepeda 36 Hari dari Jakarta, Puji Kebaikan Polisi dan Warga

Seiring waktu, pemerintah kembali membuka akses hingga titik paling ujung Pulau Weh. 

Di lokasi inilah pada 1997 berdiri Tugu Kilometer Nol Indonesia yang baru.

Monumen ini diresmikan pertama kali pada 9 September 1997 oleh Wakil Presiden Try Sutrisno dengan ketinggian awal 22,5 meter. 

Posisi geografisnya ditegaskan melalui prasasti yang ditandatangani Menteri Riset dan Teknologi, BJ Habibie, menggunakan teknologi GPS.

Saat itu Sabang baru saja dirundung musibah tenggelamnya Kapal Gurita pada 1996. 

Melalui agenda Jambore Iptek di Pantai Gapang, BJ Habibie ingin mendorong kebangkitan ekonomi Sabang, salah satunya lewat pembangunan monumen ini sebagai ikon wisata nasional.

Kemudian, pada 2015–2017, BPKS Sabang melakukan renovasi besar-besaran.

Kini, tingginya mencapai 43,6 meter, dengan desain modern yang tetap kental akan nuansa Aceh.

Makna Dibalik Ornamen

Dua lingkaran berbentuk angka nol dihiasi ornamen rencong, serta motif segi delapan yang melambangkan Islam dan budaya Nusantara.

Baca juga: VIDEO - Polisi Gadungan di Aceh Utara Tipu Puluhan Korban

Baca juga: 10 Kota dengan SDM Tertinggi di Indonesia, Banda Aceh Peringkat Ke-2

Menurut Albina, setiap detail monumen menyimpan makna mendalam. 

Empat pilar kokoh merepresentasikan batas wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke dan Miangas hingga Rote. 

Burung Garuda yang menggenggam angka nol menegaskan identitas NKRI.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved