Berita Aceh Singkil

Tembikar “Amsterdam” Sisa Peradaban Singkil Lama,  Kini Jadi Sarang Buaya

Tembikar bertulis Amsterdam tersebut disimpan Admi, penduduk Desa Ujung, Kecamatan Singkil. 

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
TEMBIKAR AMSTERDAM - Tembikar bertuliskan Amsterdam yang ditemukan di Singkil Lama. Benda itu disimpan Admi, penduduk Ujung, Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. 

Selain benda yang masih utuh, pecahan barang-barang terbuat dari tembikar juga ditemukan di Singkil Lama

Sayang, karena lama ditinggalkan, Singkil Lama kini berubah menjadi hutan rawa. Kondisinya makin parah ketika terjadi gempa tsunami Aceh-Nias 28 Maret 2005.

Akibat guncangan gempa 8,7 Skala Richter (SR) itu, permukaan tanah Singkil Lama, turun. 

Sehingga seluruh wilayahnya kini terendam air ketika laut pasang. 

Baca juga: Admi Sang Penyelamat Jejak Sejarah, Koleksi Ribuan Benda Bersejarah Peninggalan Singkil Lama  

Air laut itu masuk dari muar Singkil Lama yang dahulunya merupakan tempat ke luar masuk kapal saudagar dari berbagai belahan dunia. 

Sebagai daerah yang jarang dijamah manusia, Singkil Lama menjadi sarang bagi buaya berkembang biak. 

Tak mengherankan bila masuk ke kawasan Singkil Lama, maka puluhan buaya dalam berbagai ukuran terlihat berderet di antara rimbun tumbuhan bakau. 

Landscape Singkil Lama berupa tanah rawa yang disesaki bakau dan pohon nipah, sangat cocok untuk buaya berkembang biak. 

Di daerah itu, terdapat banyak ikan yang jadi mangsa mudah bagi buaya.

VIDEO Potensi Buah Nipah di Hutan Bakau Singkil Lama Berlimpah

Sayang, alur sungai masuk Singkil Lama tertutup sehingga sulit diakses.

Padahal Singkil Lama merupakan favorit wisatawan Eropa untuk berpetualang melihat buaya, atau menikmati pemandangan alam, sekaligus wisata sejarah. 

"Akses sungai sudah tertutup, padahal Singkil Lama bisa ditawarkan ke wisatawan Eropa," ujar Andang.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved