Bentrok Antarkelompok di Ambon, 24 Rumah Dibakar, 236 Warga Mengungsi

Aksi kekerasan yang berawal dari perkelahian pelajar SMK Negeri 3 ini berujung pembakaran 24 rumah warga.  Akibatnya, 59 Kepala Keluarga atau...

Editor: Nurul Hayati
Istimewa
BENTROKAN - Bentrok antar pemuda terjadi di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Selasa (19/8/2025) Siang. Insiden ini menyebabkan 24 rumah dibakar hingga memaksa 236 warga mengungsi. 

Konflik yang bermula dari penikaman seorang siswa SMK kini berdampak luas, memaksa 236 jiwa dari Desa Hunuth mengungsi demi keselamatan.

Pemeriksaan terhadap 18 saksi mengarah pada dugaan provokasi terencana, sementara aparat terus berjaga untuk mencegah eskalasi lanjutan.

Baca juga: Update Bentrok Warga di Ambon: 1 Orang Tewas, 4 Terluka Termasuk Polisi, 17 Rumah Dibakar

Konflik Antarkelompok di Ambon: Dari Tawuran Pelajar ke Bentrokan Warga

Warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon memblokade jalan di desa mereka, Selasa petang (19/8/2025). Mereka menuntut agar pelaku penmyerangan dan pembakaran rumah-rumah mereka segera ditangkap polisi.
Warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon memblokade jalan di desa mereka, Selasa petang (19/8/2025). Mereka menuntut agar pelaku penmyerangan dan pembakaran rumah-rumah mereka segera ditangkap polisi. (KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)

Konflik yang terjadi di Ambon pada 19 Agustus 2025 bermula dari tawuran pelajar SMK Negeri 3 yang menewaskan seorang siswa asal Desa Hitu.  

Insiden ini memicu kemarahan warga, terutama keluarga korban, yang kemudian mendatangi Desa Hunuth.

Bentrokan pun pecah di kawasan Durian Patah, Kecamatan Teluk Ambon.

Bentrokan melibatkan warga Desa Hitu dan Hunuth. Pemicu awal adalah masalah pribadi antar pelajar yang meluas menjadi konflik antarkelompok.

Bentrokan berlangsung dengan lemparan batu dan penggunaan senjata tajam.

350 aparat gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk meredam situasi.

Belasan rumah warga terbakar, dan satu anggota polisi mengalami luka.

Polisi berupaya keras mengusut tuntas kasus bentrokan pelajar yang merenggut nyawa satu siswa yang berujung bentrokan antar warga di Desa Hunuth, Ambon

Sebanyak 18 saksi kini diperiksa intensif oleh aparat Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.

Diketahui, kasus bermula dari tawuran antar pelajar di depan pangkalan ojek BIB, Desa Waiheru, pada Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 13.30 WIT.

Perkelahian ini menewaskan AP, seorang pelajar SMK Negeri 3 Ambon

Tragedi ini kemudian memicu bentrokan yang lebih besar, memicu kemarahan massa, hingga berujung pada pembakaran rumah warga, fasilitas umum, dan kendaraan di Hunuth.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved