Konflik Rusia vs Ukraina

Serangan Udara Besar-besaran Rusia ke Ukraina, Kerahkan Hampir 600 Drone dan Hantam Pabrik AS

Angkatan Udara Ukraina melaporkan Rusia mengerahkan 574 unit drone dan 40 rudal dalam serangan tersebut.

Editor: Faisal Zamzami
Layanan Darurat Ukraina/Telegram
CARI KORBAN - Petugas penyelamat dan pemadam kebakaran mencari korban selamat di reruntuhan gedung yang hancur kena rudal Rusia di Kiev, Ukraina, Jumat (1/8/2025). Serangan Rusia pada Kamis itu menewaskan 31 orang. 

SERAMBINEWS.COM, KIEV - Rusia dilaporkan mengirim serangan udara besar-besaran ke Ukraina pada Rabu (20/8/2025) malam waktu setempat.

Angkatan Udara Ukraina melaporkan Rusia mengerahkan 574 unit drone dan 40 rudal dalam serangan tersebut.

Serangan ini menjadi salah satu gelombang serangan udara terbesar Rusia pada 2025.

Otoritas Ukraina melaporkan, sebagian besar serangan terjadi di wilayah barat negara itu dan menewaskan setidaknya satu orang dan menimbulkan 15 korban luka.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiha menyatakan, serangan Rusia turut mengenai pabrik milik perusahaan Amerika Serikat (AS) di barat Ukraina.

Syibha mengatakan, serangan udara Rusia mengenai "pabrik elektronik besar" milik AS tanpa memberi keterangan lebih lanjut.

Otoritas Ukraina melaporkan serangan ini menjadi serangan terbesar ketiga Rusia dalam hal jumlah drone yang dikerahkan.

Baca juga: 3 Tahun Perang, Presiden Rusia & Ukraina Akhirnya Siap Bertemu 2 Pekan Lagi

Serangan ini diluncurkan usai Presiden Rusia, Vladimir Putin bertemu Presiden AS Donald Trump yang membuka peluang pertemuan langsung Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Zelenskyy menyatakan, serangan besar tersebut menunjukkan Rusia tidak serius dalam mengupayakan perundingan damai.

Menurutnya, komunitas internasional harus memperkuat tekanan ke Rusia dengan sanksi yang lebih keras.

Di lain sisi, Zelenskyy mengatakan, pemerintahannya akan menggelar rapat intensif mengenai wacana jaminan keamanan untuk Ukraina.

Zelenskyy menyebut Kiev akan menjajaki jaminan keamanan seperti apa yang akan diberikan sekutu sebagai bagian perjanjian damai dengan Rusia.

Isu jaminan keamanan Ukraina sebelumnya dibahas dalam pertemuan Trump dan Putin di Alaska pada pekan lalu.

Usai pertemuan tersebut, Trump mengatakan, Putin setuju mengizinkan sekutu-sekutu Ukraina memberikan jaminan keamanan mirip Pasal 5 NATO kepada negara tersebut.

Zelenskyy menyebut pemerintahannya akan membahas detail jaminan keamanan terlebih dulu sebelum bertemu Putin.

Zelenskyy juga menyatakan bersedia jika perundingan langsung dengan Putin akan digelar dalam format trilateral bersama Donald Trump.

"Kami ingin memiliki pemahaman atas arsitektur jaminan keamanan antara tujuh hingga 10 hari. Dan berdasarkan pemahamana itu, kami baru akan melaksanakan pertemuan trilateral (dengan Putin dan Trump). Itu yang saya pikirkan," kata Zelenskyy dikutip Associated Press.

 

Baca juga: Sambil Menangis, Lisa Mariana Sampaikan Permintaan Maaf ke Atalia Praratya

Baca juga: VIDEO Brigade Al-Nasser Salah al-Din Klaim Serang Pasukan Israel di Khan Yunis

Baca juga: Peneliti Gempa Ingatkan, Jakarta Bisa Bernasib Seperti Aceh

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved