Terungkap Raya yang Tewas Tubuh Penuh Cacing Ternyata Masih Saudara Dekat Kades Wardi

Raya meninggal dunia dengan kondisi tubuhnya dipenuhi cacing, pada 22 Juli 2025 pukul 14.24 WIB lalu

Editor: Amirullah
Ig @rumah_teduh_sahabat_iin
Kisah tragis seorang balita asal Sukabumi bernama Raya mendadak viral dan mengundang perhatian publik usai perutnya dipenuhi ribuan cacing gelang. 

SERAMBINEWS.COM – Kisah pilu meninggalnya Raya (4), bocah asal Sukabumi dengan tubuh dipenuhi cacing, terus menjadi sorotan.

Bupati Sukabumi Asep Japar mengungkap bahwa Raya ternyata masih memiliki hubungan keluarga dengan Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutadi.

Kondisi keluarga Raya pun memprihatinkan, ibunya mengalami gangguan jiwa, sementara sang ayah menderita TBC.

Asep menegaskan pemerintah daerah harus lebih serius melayani masyarakat agar tragedi serupa tidak terulang lagi.

Seperti diketahui Raya bocah di Sukabumi yang tewas dengan tubuhnya penuh ribuan cacing menjadi sorotan belakangan ini.

Bupati Sukabumi, Jawa Barat, Asep Japar (Asjap) mengungkap kondisi keluarga anak bawah lima tahun (balita) bernama Raya (4), asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.

Raya meninggal dunia dengan kondisi tubuhnya dipenuhi cacing, pada 22 Juli 2025 pukul 14.24 WIB lalu, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin, Kota Sukabumi.

Asep mendapatkan informasi bahwa Raya masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan kepala desa setempat.

"Saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Banyak informasi dari sana dari sini."

"Ternyata saya sudah ketemu dengan keluarganya. (Raya) masih saudaranya kepala desa," katanya, dikutip dari akun Instagram @asep.japar_asjap, Jumat (22/8/2025).

Asep melanjutkan, kondisi keluarga Raya masuk dalam golongan tidak mampu.

Baik dari segi ekonomi, maupun kondisi orang tua Raya.

Baca juga: Benjamin Netanyahu Sebut Israel Tetap Akan Kuasai Gaza Meski Hamas Setujui Gencatan Senjata

Diketahui ibunda Raya menderita gangguan jiwa, sementara sang ayah menderita penyakit tuberkulosis (TBC).

"Sang nenek menyampaikan bahwa kedua orang tuanya ada keterbatasan."

"Baik dari segi perekonomian dan juga dari sisi sumber daya," jelas Asep.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved