Perang Gaza

Gaza Dilanda Kelaparan Ekstrem, PBB Sebut Setengah Juta Nyawa Terancam

Dalam laporan tersebut, sebanyak 514.000 warga Palestina—hampir seperempat populasi Gaza—saat ini menghadapi kondisi kelaparan parah.

Editor: Nurul Hayati
X/@mhdksafa
BOCAH PALESTINA - Amir, anak laki-laki berusia 5 tahun yang menjadi korban tewas dari tentara Israel saat mencari bantuan di Gaza. PBB menyebutkan seperempat warga Gaza dilanda kelaparan dan setengah juta dari mereka terancam nyawanya. 

Dalam laporan tersebut, sebanyak 514.000 warga Palestina—hampir seperempat populasi Gaza—saat ini menghadapi kondisi kelaparan parah.

SERAMBINEWS.COM - Gaza resmi dilanda kelaparan ekstrem, menurut laporan terbaru dari badan pangan global yang didukung PBB.

Ini adalah pertama kalinya wilayah di Timur Tengah dinyatakan mengalami Fase 5 IPC—tingkat tertinggi dalam klasifikasi krisis pangan global.

514.000 warga Palestina—hampir seperempat populasi Gaza—menghadapi kelaparan parah.

Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 641.000 orang pada akhir September.

Kota Gaza dan wilayah utara paling terdampak, dengan kelaparan diproyeksikan menyebar ke Deir al-Balah dan Khan Younis.

Anak-anak dan ibu hamil mengalami lonjakan malnutrisi dan kematian akibat kekurangan gizi.
 
Sejak Maret 2025, Israel memberlakukan blokade penuh terhadap Gaza, memutus pasokan makanan, obat-obatan, air bersih, dan bahan bakar.

PBB menyebut krisis ini sebagai “bencana buatan manusia” dan menyerukan pencabutan blokade.

Blokade Israel terhadap Gaza telah menjerumuskan Jalur Gaza ke dalam krisis kekurangan gizi yang parah, dengan anak-anak sangat rentan terhadap kelaparan.
Blokade Israel terhadap Gaza telah menjerumuskan Jalur Gaza ke dalam krisis kekurangan gizi yang parah, dengan anak-anak sangat rentan terhadap kelaparan. (SERAMBINEWS.COM/MEDSOS X)


 
Reaksi Dunia dan Kontroversi

Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut kelaparan ini sebagai “dakwaan moral dan kegagalan kemanusiaan”.

Israel membantah laporan PBB, menyebutnya sebagai propaganda Hamas yang “dicuci” melalui lembaga-lembaga internasional.

Warga Gaza antre berjam-jam untuk mendapatkan makanan dari dapur umum.

Banyak anak-anak meninggal karena kekurangan gizi akut, termasuk bayi berusia 3 bulan di Khan Younis.

Bantuan internasional menumpuk di perbatasan, tapi tidak bisa masuk karena hambatan sistematis.
 
Kondisi ini sangat memprihatinkan dan menjadi panggilan mendesak bagi dunia untuk bertindak.

Gaza resmi dilanda kelaparan setelah badan pemantau pangan global yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), merilis laporan terbaru pada Jumat (22/8/2025).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved