Perang Gaza

Gaza Dilanda Kelaparan Ekstrem, PBB Sebut Setengah Juta Nyawa Terancam

Dalam laporan tersebut, sebanyak 514.000 warga Palestina—hampir seperempat populasi Gaza—saat ini menghadapi kondisi kelaparan parah.

Editor: Nurul Hayati
X/@mhdksafa
BOCAH PALESTINA - Amir, anak laki-laki berusia 5 tahun yang menjadi korban tewas dari tentara Israel saat mencari bantuan di Gaza. PBB menyebutkan seperempat warga Gaza dilanda kelaparan dan setengah juta dari mereka terancam nyawanya. 

Dalam Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu atau Integrated Food Security Phase Classification (IPC), Gaza dinyatakan mengalami kelaparan ekstrem atau fase 5 pada Agustus 2025.

IPC adalah sistem global yang menilai tingkat kerawanan pangan.

Kelaparan ekstrem (fase 5) dalam sistem IPC adalah tingkat paling parah dari krisis pangan, yang secara resmi dikategorikan sebagai bencana kelaparan.

 Penetapan fase 5 dilakukan melalui analisis data ketahanan pangan, gizi, dan kematian yang didukung oleh PBB dan berbagai lembaga kemanusiaan internasional seperti Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), UNICEF, Program Pangan Dunia (WFP), dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Gaza menjadi wilayah pertama di Timur Tengah yang secara resmi dinyatakan mengalami kelaparan ekstrem dalam skala IPC.

Sejak Maret 2025, Gaza mengalami blokade total oleh Israel yang menyebabkan pasokan makanan dan obat-obatan terputus.

Kondisi ini memicu lonjakan malnutrisi, terutama pada anak-anak dan ibu hamil.

PBB menyebut kelaparan ini sebagai bencana buatan manusia dan menyerukan pencabutan blokade.

Meski bantuan internasional terus diupayakan, akses tetap terbatas dan situasi kemanusiaan semakin memburuk.

Dalam laporan tersebut, sebanyak 514.000 warga Palestina—hampir seperempat populasi Gaza—saat ini menghadapi kondisi kelaparan parah.

Angka itu diperkirakan melonjak menjadi 641.000 pada akhir September mendatang sehingga berpotensi menjadikan Gaza sebagai wilayah pertama di luar Afrika yang secara resmi dinyatakan mengalami kelaparan.

PBB: Bencana Buatan Manusia

Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut situasi di Gaza sebagai “bencana buatan manusia, dakwaan moral, dan kegagalan kemanusiaan itu sendiri.”

Menurutnya, Israel sebagai kekuatan pendudukan memiliki “kewajiban hukum internasional untuk menjamin akses makanan dan obat-obatan bagi warga sipil.”

 Kepala Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Philippe Lazzarini menegaskan, peringatan soal ancaman kelaparan sudah berulang kali disampaikan sejak awal tahun.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved