Feature
Disiksa Sesama Aceh di Atas Kapal, Lima Pemuda 9 Jam Berenang di Laut Kepulauan Aru Maluku
TANGIS keluarga pecah, ketika lima pemuda Aceh yang sempat terdampar di Kepulauan Aru, Maluku, akhirnya pulang ke kampung halaman.
Pada hari yang sudah disepakati dan sudah mempersiapkan semuanya seperti pelampung, pada Rabu 6 Agustus 2025 jam 9.00 WIB mereka melompat dari kapal untuk melarikan diri. Lalu mereka berenang sejauh 8 mil dengan waktu tempuh 9 jam. Dalam pelariannya, kelima pemuda itu saling menanyakan kabar dan berenang bersama agar mencapai daratan.
“Kami sempat terpisah jarak 200 meter di laut, salah satu teman bahkan hampir tenggelam karena lemas. Tapi kami tetap saling menyemangati dan berdoa agar diselamatkan,” tutur Azis dengan suara bergetar.
Setelah mengarungi lautan Kepulauan Aru selama 9 jam, mereka akhirnya ditemukan oleh kapal nelayan dari Desa Ngaibor dan selanjutnya dibawa kedaratan. Setelah kelimanya terkonfirmasi sebagai warga Aceh, mereka kemudian dibawa ke Dinas Sosial Kepulauan Aru.
Azis juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, yang ikut turun tangan membantu proses pencarian hingga pemulangan mereka. “Kami tidak tahu harus berharap kepada siapa, tapi Alhamdulillah Allah menolong kami melalui bantuan Pak Bupati dan jajarannya. Kami sangat berterima kasih,” ucapnya.
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky ternyata memang sudah dari sejak awal melakukan komunikasi dengan Bupati Kepulauan Aru dan Dinas Sosial untuk mencari kelima warga Aceh tersebut. Hal ini menyusul informasi yang ia terima dari pihak keluarga. Maka begitu mendapatkan kabar kelimanya berhasil selamat, ia pun mengaku sangat lega.
Kelima pemuda Aceh itu langsung ditempatkan bawah naungan Dinas Sosial Kepulauan Aru. Al-Farlaky selanjutnya mengirim tiket kepulangan. Mereka kemudian dijemput oleh Dinas Sosial Provinsi Aceh dan sampai ke Aceh Timur pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.
“Biaya keberangkatan dari Kepulauan Aru ke Tanjung Priok kita bantu melalui Dinas Sosial Aceh Timur. Sesampainya di Jakarta, mereka ditangani pihak terkait, sebelum dipulangkan ke Aceh dengan biaya transportasi yang ditanggung Dinas Sosial Aceh. Ini hasil kolaborasi antar-pemerintah untuk memastikan mereka bisa kembali dengan selamat,” jelas Al-Farlaky.
Bupati mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut andil membantu pemulangan kelima putra Aceh tersebut. Tak lupa ia juga mengingatkan pemuda Aceh agar tidak mudah tergiur dengan tawaran pekerjaan di luar daerah yang menjanjikan gaji besar.
“Fasilitas dasar pun tidak diberikan. Untuk sikat gigi mereka pakai air asin, makan hanya dua kali sehari, tanpa makan siang. Kondisi seperti ini jelas sangat berat. Karena itu saya mengimbau anak-anak muda Aceh Timur agar tidak mudah terbujuk janji-janji manis. Di Aceh juga banyak peluang kerja yang bisa digarap, tergantung kemauan kita,” ujar Al-Farlaky.(maulidi alfata)
features
Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Alfarlaky
Pulau Aru
Kepulauan Aru Maluku
Aru Maluku
nelayan dianiaya
nelayan disiksa
kapal nelayan Aceh Timur
MIRIS, Anak Petani asal Aceh Tengah Dianiaya di Pesantren, Salim dan Istri Malah Digugat 500 Juta |
![]() |
---|
Santi Manda Sari, Bakal Mengajar Budaya Aceh di Korea Selatan |
![]() |
---|
Jejak Sejarah Aceh-Amerika, Peneliti AS Temui Bupati Abdya Bahas Logo Kota Salem yang Memuat Po Adam |
![]() |
---|
ALHAMDULILLAH, Puskesmas Cot Ijue Bireuen Dibangun Ruang Rawat Inap |
![]() |
---|
Dorong Kader Aktif di Tengah Masyarakat, DPP Tetapkan Mursalin sebagai Ketua DPD PKS Aceh Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.