Feature

Sugeng dan Dina Wakili Aceh di Ajang Budaya Nasional

KABAR Sugeng Warisno dan Dina Mutiara terpilih sebagai wakil Aceh dalam ajang bergengsi Putra Putri Budaya Indonesia (PPBI) 2025

Editor: mufti
FOR SERAMBINEWS.COM
WAKILI ACEH - Sugeng Warisno dan Dina Mutiara wakili Aceh dalam ajang Putra Putri Budaya Indonesia (PPBI) di Yogyakarta pada 14–18 Oktober 2025 mendatang. 

KABAR Sugeng Warisno dan Dina Mutiara terpilih sebagai wakil Aceh dalam ajang bergengsi Putra Putri Budaya Indonesia (PPBI) 2025, setelah menyisihkan puluhan pasangan lainnya. Kompetisi tingkat nasional ini akan digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 14–18 Oktober mendatang.

Ajang bergengsi tingkat nasional ini diselenggarakan oleh Yayasan Serasi Gantari Indonesia dan bermitra dengan Kemendikbudristek RI melalui Direktorat Pemberdayaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK), berfokus pada edukasi, pelestarian, dan pengembangan budaya Indonesia.

Tahun ini, perwakilan dari 38 provinsi di Indonesia akan berkumpul untuk menampilkan pesona budaya daerah masing-masing, baik dalam bentuk busana, seni pertunjukan, maupun gagasan pengembangan kebudayaan. “Ajang ini adalah kesempatan untuk membawa budaya Aceh agar lebih dikenal di pentas nasional. Kami ingin menunjukkan bahwa budaya kita bukan hanya indah, tetapi juga sarat filosofi dan pesan moral,” ujar Sugeng kepada Serambi, Selasa (7/10/2025).

Diketahui Sugeng merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Ar-Raniry Banda Aceh, sebelumnya meraih gelar Runner Up 1 Bujang Aceh Tamiang. Ia juga aktif memimpin Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Ar-Risalah, dan dikenal memiliki perhatian besar terhadap nilai-nilai keislaman dan kebudayaan.

Sementara Dina Mutiara, mahasiswi Akuntansi Universitas Syiah Kuala (USK), pernah meraih Runner Up 3 Dara Aceh Tamiang. Ia aktif dalam kegiatan sosial dan organisasi kampus, serta memiliki minat besar terhadap busana dan seni tari tradisional Aceh. “Bagi saya, ini bukan sekadar kompetisi, melainkan ruang belajar dan pengabdian. Semoga kami dapat menjadi representasi generasi muda Aceh yang berdaya dan berbudaya,” tutur Dina.

Sugeng dan Dina kini tengah mematangkan berbagai aspek, mulai dari pakaian adat Aceh, materi presentasi kebudayaan, hingga penampilan seni tradisional yang akan dibawakan di hadapan dewan juri nasional. Keduanya juga telah menjalin komunikasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh untuk meminjam baju adat resmi Aceh, sebagai dukungan terhadap penampilan mereka di panggung nasional nantinya.

Persiapan keduanya fokus pada menggali makna dan filosofi di balik setiap elemen budaya Aceh. Pasangan ingin agar masyarakat Indonesia melihat bahwa budaya Aceh bukan sekadar tampilan, tetapi warisan nilai dan identitas.

Selain mengenalkan busana tradisional terutama baju Meukeusah dan Songket Aceh, pasangan ini juga ingin membawa budaya seni tutur Aceh seperti Hikayat dan Didong, bukan sekadar hiburan, tetapi media dakwah, pendidikan, dan refleksi sosial. “Kita juga punya program yang sudah berjalan, namanya Sabda (Suara Budaya), lebih ke edukasi melalui radio, narasumber berbagai seminar kebudayaan, dan melalui media sosial,” kata Sugeng.

Kedua putra-putri terbaik asal Aceh Tamiang ini akan berangkat ke Yogyakarta pada 13 Oktober 2025 mendatang. Setelah ajang ini, pihaknya berencana melanjutkan program literasi budaya bagi pelajar Aceh, agar mereka memahami nilai-nilai warisan daerah sejak usia muda. “Budaya harus terus hidup di tengah arus globalisasi. Kami ingin generasi muda Aceh bangga dengan identitasnya dan mampu mengenalkan budayanya ke dunia melalui cara-cara kreatif,” pungkasnya.(rn)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved