Penyebab Kematian Raya Bocah Sukabumi Diungkap Dokter, Ternyata Bukan Disebabkan Cacing
dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa penyebab utama kematian Raya adalah sepsis yang dipicu oleh penyakit dasar meningitis TBC stadium 3.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Kasus kematian Raya, bocah 4 tahun asal Sukabumi, Jawa Barat, belum lama ini menjadi sorotan tajam publik.
Kasus kematian Raya sebelumnya sempat ramai menjadi perbincangan publik, karena kondisi tragis yang dialami oleh bocah tersebut.
Raya meninggal dunia dengan kondisi tubuh yang terinfeksi cacing gelang.
Kasus kematian Raya ini mulai mencuat setelah tim relawan yang mendampingi bocah tersebut mengunggah video kondisinya saat mendapatkan perawatan medis.
Menyusul unggahan tersebut, terungkap pula bahwa kondisi kehidupan Raya yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk serta kondisi orang tuanya yang sakit.
Sang ibu mengalami gangguan jiwa, sedangkan ayahnya menderita TBC dan menular ke dirinya.
Hal ini pun semakin memicu spekulasi liar di media sosial.
Banyak yang menduga bahwa Raya meninggal dunia dikarenakan terkena infeksi cacing yang parah.
Baca juga: Terungkap Raya yang Tewas Tubuh Penuh Cacing Ternyata Masih Saudara Dekat Kades Wardi
Namun, dokter yang menanganinya secara langsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin Sukabumi membantah dugaan tersebut dan membeberkan fakta medis di balik penyebab kematian tragisnya.
Penyebab kematian Raya yang sebenarnya
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (26/8/2025), Dokter Sianne, SpA menjelaskan kondisi bocah yang dia tangani tersebut.
dr Sianne mengatakan, Raya tiba di IGD dalam kondisi tidak sadar setelah mengalami demam tinggi.
Kondisi itu diungkapkan keluarga sebelum tiba di rumah sakit.
Selama perawatan, tim medis memang menemukan adanya cacing gelang dewasa dalam tubuh Raya.
Meski demikian, dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa penyebab utama kematian Raya adalah sepsis yang dipicu oleh penyakit dasar meningitis TBC stadium 3.
"Pemeriksaan radiologi toraks menunjukkan adanya TBC paru aktif dan pneumonia," kata Sianne dalam keterangan resminya, Selasa (26/8/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.