* Desak DPRK Aceh Tengah Tunda Penetapan Bupati
TAKENGON - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait Pilkada Aceh Tengah, sepertinya belum benar-benar mengakhiri kisruh pilkada di daerah dingin ini. Selain aksi unjuk rasa ke Gedung DPRK, kemarin kubu cabup yang dinyatakan kalah dalam pilkada lalu, juga menyatakan akan kembali menempuh proses hukum ke MK.
Dalam aksi ke Gedung DPRK kemarin, massa yang mengklaim diri pendukung sembilan cabup/cawabup Aceh Tengah, turut mengusung perangkat musik keyboard ke Gedung Dewan. Mereka terlihat bernyanyi dan berjoget sembari melakukan aksi orasi, menuntut dewan menunda proses penetapan bupati/wakil bupati terpilih hasil Pilkada 9 April lalu, karena masih dalam proses upaya hukum lain di MK.
Massa juga membawa beberapa lembar kertas karton bertuliskan hujatan terhadap pasangan cabup/cawabup nomor 10, Ir Nasaruddin/Khairul Asmara. Di gedung dewan, para pendemo hanya diterima oleh Wakil Ketua DPRK, M Nazar. Sedangkan Ketua DPRK Zulkarnain serta beberapa anggota dewan dari Komisi A yang ingin ditemui pengunjuk rasa sedang tidak berada di tempat.
Usai bertemu dengan Wakil Ketua DPRK M Nazar dan Kapolres Aceh Tengah, AKBP Dicky Sondani, beberapa perwakilan massa kepada wartawan menyatakan, hingga kemarin belum ada keputusan hukum menegnai siapa yang menjadi pemenang maupun yang kalah dalam Pilkada Aceh Tengah.
“MK belum memutuskan kandidat yang menang maupun yang kalah. Kenapa DPRK mengambil sikap akan melakukan penetapan (bupati terpilih) hanya karena adanya surat KIP,” kata Fauzi Bintang, Pokja Sembilan Kandidat Cabup/Cawabup Aceh Tengah kepada sejumlah wartawan di ruang kerja Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah, Senin (18/6).
Dikatakan Fauzi Bintang, kedatangan massa ke gedung dewan untuk menghentikan proses penetapan bupati terpilih Kabupaten Aceh Tengah, sebelum adanya keputusan akhir dari MK. Fauzi juga meminta Ketua DPRK Aceh Tengah, Zulkarnain, serta sejumlah anggota dewan terkait dan pihak KIP setempat, untuk dapat menjumpai massa. “Kalau Ketua Dewan dan KIP tidak mau menemui massa, kami akan menduduki Gedung Dewan sampai mereka mau bertemu,” kata Fauzi, diamini sejumlah pendemo lainnya.
Saat pertemuan ini berlangsung, puluhan demonstran yang berada di luar Gedung Dewan tampak asyik bernyanyi dan berjoget dengan diiringi musik dari keybord.. Sementara puluhan polisi yang dikomandoi langsung oleh Kapolres Aceh Tengah, AKBP Dicky Sondani, tampak berjaga-jaga, memastikan aksi massa berlangsung damai.(c35)
Massa Usung Keyboard ke Gedung Dewan
Editor: bakri
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger