SERAMBINEWS.COM - Tragedi menimpa seorang remaja berusia 13 tahun di distrik El-Marg, Kairo, Mesir. Ia dilaporkan meninggal dunia usai memakan tiga bungkus mi instan mentah sekaligus pada Sabtu (16/8/2025).
Kematian mendadak ini sontak menghebohkan publik Mesir dan memicu desakan agar pemerintah segera memperketat aturan keamanan pangan.
Menurut laporan Alarabiya English, Selasa (19/8/2025), kepolisian El-Marg menerima laporan bahwa sang remaja meninggal di kediamannya.
Dari hasil pemeriksaan awal, polisi tidak menemukan adanya luka ataupun tanda-tanda tindak pidana pada tubuh korban.
Baca juga: Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah Tambah Jumlah Kementerian Prabowo, Siapa Menterinya?
Kronologi kejadian
Menurut pengakuan ayahnya, remaja itu dilaporkan mulai merasa tidak enak badan sekitar 30 menit setelah mengonsumsi mi instan mentah, dikutip dari Al Masry Al Youm, Minggu (17/8/2025).
Ia mengalami sakit perut hebat, keringat berlebihan, hingga muntah-muntah.
Sempat pingsan di rumahnya, remaja itu kemudian dilarikan ke rumah sakit setelah kondisinya memburuk dengan cepat.
Dokter menduga terjadi keracunan dan menginstruksikan keluarga untuk membawanya ke pusat toksikologi.
Ia meninggal dalam perjalanan pada Sabtu setelah upaya resusitasi gagal.
Jaksa memerintahkan penahanan pemilik toko yang menjual mi tersebut kepada korban.
Sampel produk dikirim untuk pengujian, sedangkan jenazah remaja itu diautopsi untuk menentukan penyebab pasti kematiannya.
Temuan awal menunjukkan, produk tersebut memenuhi spesifikasi standar pangan.
Ini berarti kematian tersebut mungkin disebabkan oleh konsumsi mi mentah yang berlebihan, sehingga memicu komplikasi kesehatan serius, seperti masalah usus akut atau obstruksi pencernaan.
Baca juga: Dwi Hartono Buat Pinjaman Fiktif tapi Ditolak hingga Habisi Ilham Pradipta, Usahanya Diduga Bangkrut
Peristiwa ini kemudian menuai sorotan publik, baik dalam negeri maupun di negara Arab.
Institut Gizi Nasional Mesir menegaskan, belum ada bukti ilmiah bahwa mi instan secara langsung menyebabkan kematian.