Soeharto: Kenapa Kamu Tanya Begitu? Siapa yang Suruh? Reaksi terhadap Pertanyaan Seorang Bocah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Screenshot Presiden Kedua RI Soeharto

Soeharto bahkan saat itu sampai bertanya kenapa anak tersebut bertanya seperti itu, setelah memberi jawaban atas pertanyaan anak tersebut.

"Kenapa kamu tanya begitu? Kenapa? Sampai kamu tanya begitu? Siapa yang suruh, siapa? Karena hanya ingin tahu saja ya?" respons Pak Harto.

Pertanyaan tersebut disampaikan oleh seorang anak bernama Hamli asal Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Pertanyaannya sebenarnya sederhana untuk anak-anak.

"Saya mau tanya kenapa Presiden Indonesia cuma satu padahal Indonesia sangat luas," tanya Hamli.

Presiden Soeharto langsung memberi penjelasan kalau persiden lebih dari satu maka pemerintahan tak bisa berjalan dengan baik.

(Baca: Presiden Jokowi Mengaku Sudah Tiga Kali Tonton Film G30S/PKI)

"Yaaaaa ya terang itu. Kalau satu dua tiga tak bisa berjalan dengan baik. Banyak pemimpin banyak kapten kemudian lantas negara menjadi rusak," jawab Presiden Soeharto.

Pada rekaman tersebut Soeharto masih sangat fit, meski rambutnya sudah didominasi uban.

Soeharto kemudian menjelaskan bahwa presiden satu hanya dipilih oleh rakyat dan dipilih setiap lima tahun sekali.

Meski satu tapi terikat oleh Garis Besar Haluan Negara dan hanya mengabdikan diri untuk bangsa dan negara.

Ia kemudian bertanya kenapa bertanya seperti itu dan siapa yang suruh menanyakan hal itu.

Soeharto lalu mencontohkan seperti rumah tangga, hanya satu ayah. Ayah yang memimpin rumah tangga.

Setelah Hamli, ada Sakinah dari kalimantan Selatan yang bertanya apakah wanita bisa menjadi presiden.

(Baca: Presiden Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya)

Halaman
123

Berita Terkini