Tinggal di negara yang berbeda kultur dengan Aceh, ternyata tidak menjadi hambatan bagi perantau-perantau (diaspora) Aceh untuk merayakan hari-hari besar Islam di bumi Eropa ini. Itu karena negara seperti Denmark, Swedia, dan Norwegia memberikan kebebasan untuk setiap warganya dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.
Dengan kebebasan seperti itu, warga Aceh di Eropa hampir setiap tahun merayakan acara maulidur rasul dengan penuh semangat kekompakan dan kebersamaan demi menghidupkan syiar dan agama Allah di Eropa. Hampir semua warga Aceh yang berada di Eropa saya amati ikut andil dalam menyukseskan acara maulidur rasul ini.
Di sisi lain, banyak sekali ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan selama satu bulan berada di Eropa. Di antaranya, saya melihat begitu besar perkembangan Islam di Eropa saat ini. Bahkan masjid yang ada di Denmark terus meningkat jumlahnya, demikian pula jumlah jamaahnya. Pelan tapi pasti, umat Islam di Swedia dan Norwegia terus bertambah setiap tahunnya. Semoga ini pertanda baik untuk Islam ke depan. (*)