Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – H Zainuddin angkat bicara mengenani pemecatan dirinya dari jabatan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Kota Subulussalam.
Anggota DPRK Subulussalam asal Sultan Daulat ini menghubungi Serambinews.com, Jumat (12/1/2018) sekitar pukul 19.00 WIB.
Menurut Zainuddin, dia sedang berada di Mekkah dalam rangka melaksanakan ibadah umrah.
Saat dikonfirmasi Serambinews.com petang tadi, dia sedang melaksanakan shalat Jumat.
”Saya sedang umrah ini, tadi pas ditelepon kami di masjid shalat Jumat,” kata Zainuddin dalam perbincangan dengan Serambinews.com via telepon selulernya.
(Baca: Demokrat Dianggap Gulirkan Bola Panas)
(Baca: SBY Umumkan 17 Bakal Calon Gubernur/Wakil Gubernur yang Diusung dan Didukung Demokrat, Ini Dia)
(Baca: PKS Umumkan 62 Nama Bakal Caleg DPRA dan DPR RI 2019, Ada Rafly dan Mantan-mantan Bupati)
Ketika ditanyai soal pemecatan dirinya dari jabatan ketua DPC PD Subulussalam, Zainuddin mengaku tidak tau.
Dia juga belum mendapatkan informasi dari DPD termasuk SK pemberhentiannya nomor 10/SK/DPP.PD/DPC/I/2018. SK yang ditandatangani langsung Ketua DPP Susilo Bambang Yudoyono dan sekjen Hinca IP Pandjaitan XIII itu.
Zainuddin mengaku kaget dengan pemberhentiannya itu karena setahunya tidak ada pelanggaran yang fatal di partai.
Secara kepartaian, ia telah melaksanakan amanat AD/ART seperti melaksanakan musyawarah anak cabang.
Karenanya, Zainuddin tidak paham apa yang mendasari pemecatannya dari ketua DPC.
Dia memastikan tidak pernah melanggar aturan atau AD/ART PD.
(Baca: VIDEO: Ditangkap, TersangkaPembunuh Asun Sekeluarga di Gampong Mulia Mengaku Sakit Hati)
(Baca: Video Mesum Bocah SD dengan Wanita Dewasa akan Diedarkan di Rusia, Dibanderol dengan Bitcoin)
(Baca: Soal Videonya Telah Dipotong dan Dituding Hina Nabi, Ini 10 Poin Klarifikasi Ustaz Abdul Somad)
Lebih jauh Zainuddin menjelaskan meski tidak dapat mengantarkan pendaftaran bakal calon (balon) Wali Kota/Wakil Wali Kota Subulussalam Hj Sartina NA SE MSi/Dedi Anwar Bancin SE yang diusung dalam koalisi dengan partai lain, ia sudah menandatangani semua berkas terkait.
Intinya, kata Zainuddin, selama memimpin Demokrat ia merasa tidak ada salah sehingga kaget tiba-tiba dipecat.
Ditanya tindakannya menghadapi pemecatan, Zainuddin mengaku sebenarnya ingin fokus melaksanakan umrah.
Dia pun tidak dapat memberikan tanggapan soal langkahnya ke depan.
(Baca: Soal Mahar Politik Rp 40 Miliar, Bawaslu Jatim Akan Minta Klarifikasi La Nyalla dan Prabowo Subianto)
(Baca: Jokowi Versus Prabowo Bakal Terulang di Pilpres 2019, Begini Peta Politik Saat Ini)
(Baca: Teriakan Prabowo Presiden Menggema di Sumut, Prabowo: Gampang Itu, Kita Menangkan Dulu Gubernur)
Zainuddin mengaku hanya berdoa agar yang dialaminya merupakan yang terbaik.
Kendati demikian, dia berharap agar ada pertimbangan pihak DPP terhadap dirinya.
“Saya hanya dapat berdoa semoga ada jalan terbaik soal ini. Kalau memang masih memungkinkan dipertimbangkan. Dalam berpartai biasa memang, namanya politik mungkin ada yang tidak senang dengan saya. Dan biasa juga hari ini diangkat jadi ketua besok diberhentikan,” pungkas Zainuddin.(*)