Kisah Cewek Kos Tetangga Asun, Dari Cium Bau Mayat, Ditemani ke Kamar Mandi Hingga Rame-rame Pindah

Penulis: Muhammad Nasir
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uli Anggraini, penghuni kost tetangga Asun

Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Setelah terungkapnya pembunuhan Asun beserta Istri dan anaknya di ruko tempat tinggal mereka di Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Jumat (5/1/2018).

Mayat korban yang sudah keluar bau, baru diketahui, Senin (8/1/2018).

Sejumlah tetangganya mulai merasakan ketidaknyamanan setelah kejadian pembunuhan tersebut terungkap.

Baca: SIARAN LANGSUNG Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Asun Sekeluarga di Gampong Mulia

Baca: Beredar Foto Semasa Hidup Korban Pembunuhan Gampong Mulia, Pose Bertiga Sambil Gendong Anak

Tersangka dibawa dalam rekonstruksi pembunuhan Tjie Sun alias Asun (48) di Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Selasa (6/2/2018) (SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NASIR)

Uli Anggraini, salah seorang karyawan swasta yang menempati kost tepat disamping rumah Asun.

Kepada Serambinews.com, Uli menyampaikan, bahwa setelah kejadian pembunuhan itu terungkap, para penghuni kost mulai merasakan ketidaknyamanan.

Saat itu, penghuni mulai jarang pulang.

Mereka memilih menginap di kost teman.

Baca: Kenakan Baju Tahanan, Ridwan Mulai Jalani Rekonstruksi

Bahkan beberapa penghuni mulai meninggalkan kost tersebut.

Karena mereka merasa ketakutan.

Dikatakan Uli, sebelumnya terdapat sebanyak 10 penghuni kost tersebut, yang semuanya perempuan.

Namun, satu hingga tiga minggu setelah kejadian, empat penghuni mulai pindah ke kost lainnya.

Baca: Wartawan Hanya Bisa Memantau di Luar Ruko Asun Saat Proses Rekonstruksi

Sehingga saat ini hanya tersisa enam penghuni lagi di kost khusus cewek tersebut.

“Kalau saya tidak takut, cuma merasa gak nyaman aja, kadang-kadang jam 04.00 WIB baru bisa tertidur, begitu juga dengan kawan di kost, untuk ke kamar mandi saja minta ditemani,” ujar Uli, yang dibenarkan oleh temannya, Moli.

Meskipun mengaku tidak takut, tapi dalam waktu dekat ini, setelah masa tempo kostnya berakhir, Uli juga akan pindah ke kost lain.

Baca: Ada 106 Adegan dalam Rekonstruksi Pembunuhan Asun

Petugas berjaga di lokasi rekonstruksi pembunuhan Tjie Sun alias Asun (48) di Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Selasa (6/2/2018) (SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NASIR)

Alasannya, untuk mencari tempat kost yang nyaman.

Uli maupun Moli mengatakan, bahwa mereka tidak mengenal Asun maupun tersangka Ridwan.

Karena saat kejadian pembunuhan dirinya bahwa sekitar dua minggu menempati kost itu.

Namun, berdasarkan pembicaraan sesama teman di kost tersebut.

Baca: Pembunuh Sekeluarga di Gampong Mulia Mengaku Bermimpi Didatangi Asun, Ini Katanya

Mereka sempat mencium bau tak sedap dari rumah Asun.

Namun, tidak ada yang mencurigai jika itu bau mayat korban pembunuhan.

Awal Mula Terungkap Kasus Pembunuhan

Seperti diketahui, Tjie Sun alias Asun (48) yang terbunuh bersama istrinya Minarti (39) dan Cal Tietosng (7 tahun) anak laki-lakinya diketahui tewas setelah keluarga Acun di Pangkalan Brandan, Sumut, menelponnya.

Baca: Pembunuhan Sekeluarga Tionghoa di Gampong Mulia, Polisi Ternyata Tangkap Dua Orang di Sumut

Mereka ditemukan tewas di ruko di Jalan T Panglima Polem Ujong, Dusun Meurah Inseun, Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.

Hal itu diungkapkan oleh Adhi S Madjid, tetangga korban kepada Serambinews.com, Selasa (9/1/2018) lalu.

Menurutnya, keluarga Asun di Pangkalan Brandan, beberapa hari terakhir berusaha menelpon Asun dan istrinya Minarti--yang ikut terbunuh dalam peristiwa itu--tapi, sama sekali tidak ada respon.

Baca: Tertangkap di Sumut, Pembantai Satu Keluarga di Gampong Mulia Ternyata Baru Sebulan Bekerja

Karena, keluarga korban menaruh curiga telah terjadi sesuatu dengan Asun beserta anak dan istrinya, sehingga keluarganya memutuskan menelpon tetangga Asun dari etnis Tionghoa.

"Keluarga korban Asun di Pangkalan Brandan itu meminta tetangga Asun yang ditelepon itu agar melapor ke polisi dan diminta agar rukonya dibongkar paksa saja," kata Adhi.

Karena, keluarganya yang di pangkalan Brandan itu curiga telah terjadi sesuatu terhadap Asun dan keluarganya.

Baca: 10 Fakta Penangkapan Ridwan, Pembunuh Asun Sekeluarga di Gampong Mulia

"Ternyata benar, Asun, istri dan anaknya yang baru berumur 7 tahun ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dengan kondisi menggenaskan," kata Adhi.

Meski demikian, kata Adhi, mereka para tetangga juga sempat mencium bau yang tak lazim itu.

Tapi, kata Adhi, para tetangga bau itu berasal dari mana, karena baunya cuma sesekali tercium menyengat.

Baca: Sadisme di Gampong Mulia, Istri Ditemukan Tewas Telanjang Bulat, Suami dan Anak Digorok

Rekonstruksi pembunuhan Tjie Sun alias Asun (48) di Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Selasa (6/2/2018) (SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NASIR)

"Pas dibuka paksa pintu ruko itulah baunya begitu menyengat dari dalam ruko," kata Adhi.

Tadi pagi, keluarga Acun telah tiba di Banda Aceh.

Setelah menuju ke Polsek keluarga korban itu langsung ke kamar jenazah RSU Zainoel Abidin Banda Aceh, tempat ketiga mayat korban disemayamkan.(*)

Berita Terkini