Putra Matangkuli, Pengusaha Pertama Pengangkut Sianida  

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TOKOH Aceh di Jakarta, Ismail Rasyid saat menyerahkan cendramata kepada Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, S.Sos, M.Si dalam satu acara silaturrahmi di Jakarta, Sabtu (3/3/2018) malam.

JAKARTA - Siapa sangka, ternyata pengusaha Aceh yang pertama membuka usaha pengakutan bahan kimia berbahaya, sianida di Indonesia. Namanya Ismail Rasyid, lahir di Matangkuli, 3 Februari 1968. Mendirikan perusahaan PT Transcontinent, pada 2003. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Pengakuan sebagai pengusaha pertama di Indonesia yang berani mengangkut sianida, disampaikan Ismail Rasyid pada malam apresiasi dan silaturrahmi yang dihadiri Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, S.Sos, M.Si di Jakarta, Sabtu (3/3) malam.

Malam apresiasi itu diselenggarakan sebagai bagian dari perayaan 15 tahun Transcontinent. Selain Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, S.Sos, M.Si, juga hadir sederetan akademisi Universitas Syiah Kuala DR Nazamuddin SE, MA, DR Iskandarsyah Madjid, SE, MM, Zulkifli Ibrahim, SE, Mahdar SE dan tokoh Aceh di Jakarta, Ir. Mawardi Noor, M.Sc, Sayuti Is dan lain-lain.

Ismail Rasyid tak ingin berhenti sebagai pengusaha pengangkut sianida dan limbah bahan beracun berbahaya, melainkan ia juga berambisi menjadi pengusaha angkutan nuklir di masa mendatang. “Ini sebuah tantangan baru buat saya. Mengangkut nuklir,” kata bapak dua anak ini menambahkan.

Ismail Rasyid adalah sedikit usahawan Indonesia yang menggeluti bidang usaha sangat berbahaya dan membutuhkan keamanan tingkat tinggi itu. Ia merintis usaha ini sejak dari bawah. Mula-mula ia bekerja pada orang lain, tapi kemudian memilih mengembangkan usaha sendiri. Sampai saat ini ia telah berhasil mendirikan lima perusahaan di bawah bendera Grup Royal.

Khusus untuk Transcotinent, sudah memiliki 16 cabang di Indonesia termasuk dua di luar negeri yakni Australia dan Philipina. Selain bidang usaha, kiprah Ismail Rasyid juga sangat diperhitungkan di sosial kemasyarakatan. Ia adalah Ketua Ikatan Keluarga Alumni Unsyiah Cabang Jakarta, yang beberapa waktu lalu menyumbangkan rumah sakit kontainer ke Pidie Jaya. Hebatnya lagi, Ismail Rasyid, juga mengarang mars perusahaamnya, Transcontinent yang dinyanyikan oleh grup paduan suara Transcontinent. “Kita harus memberi keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri,” katanya mengenai bakat menggubah lagu itu. (fik)

Berita Terkini