SERAMBINEWS.COM - Salah satu peralatan tempur canggih yang dikerahkan Amerika Serikat saat menyerang Suriah pada Sabtu (14/4/2018) adalah misil AGM-158B JASSM-ER.
Misil ini ditembakkan dari pesawat pengebom Lancer B-1B yang terbang di atas Damaskus untuk menghantam situs-situs pembuat senjata kimia Suriah.
Misil produksi Lockheed Martin khusus untuk militer AS ini mampu terbang sejauh 575 mil atau sekitar 925 kilometer.
Baca: 112 Rudal Tomahawk AS Hantam Suriah, Satu Buah Rp 25,7 Miliar, Berapa Biaya Terbang Pesawat Pembom?
Baca: AS Bersama Inggris dan Prancis Mulai Serang Suriah, Ini Sasaran yang Digempur
Baca: Serangan Amerika Serikat dan Sekutunya ke Suriah Menunjukkan Standar Ganda Negara Barat
Dengan menggunakan sistem pencitraan infra merah, misil ini bisa mengenai target dengan ketepatan yang amat tinggi.
Bahkan, misil ini bisa mengenai sasaran yang hanya berukuran sekitar 3 meter.
"Kemampuan jelajahnya yang amat jauh membuat kru pesawat pengebom jauh dari bahaya terkena tembakan sistem pertahanan udara," Demikian pernyataan Lockheed Martin.
Baca: Rusia Klaim 71 Rudal AS Dirontokkan Militer Suriah, Ini Senjata Era Soviet Penghadang Rudal Sekutu
Baca: VIDEO - 1.000 Ton Beras Dikirim ke Suriah
Baca: Mesin Perang Rusia dan AS Bersama Sekutu Siaga, Mungkinkah Konflik Suriah Picu Perang Dunia Ketiga?
Lockheed Martin menggambarkan misil ini merupakan senjata dengan daya jelajah dan presisi tinggi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan militer AS.
Menurut situs AU Amerika Serikat, misil ini menggunakan navigasi inersia dan sistem pemosisian global (GPS) untuk menemukan sasarannya.
Kemudian sistem pelacak inframerahnya bisa memastikan akurasi sasaran beberapa saat sebelum misil ini menghantam targetnya.