Sebelumnya, @cholilnafis mempertanyakan kepada Telkom terkait kebijakan pembagian dana CSR tersebut.
@cholilnafis juga meminta kepada menteri yang berwenang untuk mengawasi pengelolaan dana CSR.
Saham Telkom
Dilansir Serambinews.com dari dari Wikipedia, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom (IDX: TLKM, NYSE: TLK), adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia.
Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.
Telkom merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (52,56%), dan 47,44% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan investor dalam negeri.
Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).
Direktur Utama Telkom saat ini adalah Alex Janangkih Sinaga. Sementara pejabat sebelumnya bernama Arief Yahya. Arief Yahya pernah menjabat Menteri Pariwisata di Kabinet Kerja Jokowi.
Dana CSR Telkom
Berdasarkan penelusuran Serambinews.com di situs resmi Telkom Indonesia, www.telkom.co.id, pada kanal "CSR" dan subkanal "Anggaran dan Realisasi", tidak ada informasi penyaluran dana CSR tahun terbaru.
Informasi yang ada pada halaman tersebut hanya realisasi dana CSR tahun 2016.
"Total dana yang telah dianggarkan dan direalisasikan untuk tahun 2016, adalah sebesar Rp24,13 miliar dan direalisasikan sebesar Rp19,26 miliar. Jumlah anggaran tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp18,25 miliar," demikian tercantum di website Telkom.
Hingga saat ini belum ada keterangan dari Telkom terkait kabar pembagian dana CSR Rp 3,5 miliar untuk gereja dan Rp 100 juta untuk masjid tersebut.(*)
Artikel ini sudah tayang di Tribunwow.com dengan judul “Hidayat Nur Wahid Kritisi Pembagian Dana CSR Telkom, '3,5 M untuk Gereja & 100 Juta untuk Masjid?”