"Iya siap maju, siap maju," kata Prabowo.
Saat ditanya kapan ia akan mendeklarasikan diri, mantan Danjen Kopassus itu menegaskan bahwa deklarasi sudah dilakukan pada saat Rakornas Partai Gerindra 11 April lalu.
Saat itu, Prabowo menyatakan menerima mandat Partai Gerindra yang kembali mengusungnya sebagai capres.
Baca: Pebalap Malaysia Hafizh Syahrin Bertekad Bangkit dan Incar Poin di MotoGP Spanyol
Baca: Ini Tiga Kecamatan di Pidie Jaya Jadi Sasaran Pengembangan Lahan Jagung
Namun, acara itu memang digelar tertutup dari media. "Kan udah (deklarasi). Enggak pernah dengar ya? Lu kemana aja selama ini?" kata Prabowo.
Sementara untuk calon wakil presiden yang akan mendampinginya maju di pilpres 2019 mendatang, Prabowo mengatakan, hal tersebut masih akan dibicarakan dengan parpol koalisi.
Sejauh ini, baru PKS yang sudah menyatakan siap berkoalisi dengan Gerindra.
Namun, PKS menyaratkan Prabowo harus menggandeng salah satu kadernya sebagao cawapres.
Baca: Tak Tahan Sakit Gigi? Coba Pakai Ramuan Daun Jambu Untuk Mengatasinya
Baca: Ini Tiga Kecamatan di Pidie Jaya Jadi Sasaran Pengembangan Lahan Jagung
10 Poin Kontrak Politik
KETUA Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menyetujui dan menandatangani 10 poin kontrak politik yang diajukan kaum buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), salah satunya meningkatkan kesejahteraan para buruh.
"Saya sepakat apabila terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024, siap melaksanakan kebijakan dan program untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya bagi pekerja buruh," kata Prabowo di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5).
Prabowo menjelaskan kesepuluh poin kontrak politik tersebut adalah pertama, meningkatkan daya beli buruh dan masyarakat serta meningkatkan upah minimum dengan cara cabut Peraturan Pemerintah (PP) 78 tahun 2015 tentang Pengupahan.