BANDA ACEH - Angin kencang kembali menerjang sejumlah wilayah Aceh sejak beberapa hari terakhir. Kawasan-kawasan yang mulai merasakan dampak badai antara lain Banda Aceh, Aceh Besar, Bener Meriah, Pidie, Lhokseumawe, Aceh Utara, dan sejumlah wilayah lainnya.
Hujar deras yang diserta angin kencang menerjang Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh sejak dua hari terakhir menyebabkan rumah penduduk, perkantoran, fasilitas publik serta pohon-pohon di pinggir jalan bertumbangan.
Dari Banda Aceh dilaporkan, hujan dan angin kencang mengakibatkan tiga rumah di Kecamatan Baiturrahman tertimpa pohon dan atap diterbangkan angin.
Masih di Kecamatan Baiturrahman, beberapa pohon besar tumbang, Selasa (10/7), antara lain di pinggir Jalan Syech Muda Wali (depan Dinkes dan BPM Aceh), kawasan Blangpadang. Angin kencang juga memecahkan kaca lantai dua Kantor Camat Ulee Kareng.
Angin kencang yang melanda Banda Aceh juga menyebabkan seorang warga tewas akibat sepeda motor yang dikendarainya menabrak pohon cemara yang tumbang di jalan inspeksi Krueng Aceh, kawasan Desa Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Selasa (10/7) subuh.
Korban tewas tersebut bernama Bustanil Arifin (30), warga Gampong Lambhuk, Banda Aceh yang sehari-hari berjualan sayur di Pasar Peunayong.
Di Aceh Besar, dampak angin kencang selama dua hari, Senin dan Selasa (9-10/7), dilaporkan terjadi di sembilan kecamatan. Menurut data Pusdalops-PB Aceh Besar yang disampaikan Plt Kalak BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, kecamatan yang mengalami dampak badai yaitu Darul Kamal, Sukamakmur, Baitussalam, Kota Jantho, Peukan Bada, Simpang Tiga, Ingin Jaya, Darul Imarah, Indrapuri, dan Kuta Cot Glie. (Baca laporan rinci di halaman 3).
Bener Meriah
Di Bener Meriah, sebanyak tiga tiang listrik dan sebatang pohon besar tumbang di ruas jalan provinsi Simpang Teritit-Pondok Baru, tepatnya di Kampung Panji Mulia, Godang, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Selasa (10/7).
Kabid Kedaruratan BPBD Bener Meriah, Agus Amvera kepada Serambi menginformasikan, amukan badai terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Tumbangnya tiang listrik dan pohon sempat mengganggu arus lalulintas di ruas jalan tersebut. Dampak lainnya, aliran listrik di beberapa kawasan Bener Meriah juga padam. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu,” kata Agus.
Pidie
Di Kabupaten Pidie, belasan rumah di Gampong Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, Senin (9/7) sekitar pukul 15.30 WIB rusak akibat diterjang angin puting beliung.
Keuchik Blang Paseh, Khairil Mustafa, menjawab Serambi, Selasa (10/7) merincikan, angin kencang yang melanda Gampong Blang Paseh menyebabkan 13 rumah, satu usaha perbengkelan, satu usaha doorsmeer, dan dua usaha lancang garan rusak.
Menurut Keuchik Khairil, rumah yang rusak itu masing-masing milik Abdi Kurniawan (33), Zulfan (33), Muksalmina (32), Bukhari (35), Muhajirin (32), Fakrijal (31), Anwar Jalil (49), Mustafa Kamal (40), Ibrahim Yusuf (72), Irwan Gani (32), Sayed Ramdhan (60), M Daud (70), dan Asrida (35). Sementara usaha doorsmeer milik A Gani Sarong (57), usaha perbengkelan milik Ibrahim Daud (68), dan dua usaha lancang garam milik Ruslan (37) dan Khaifah Hasan (70).
Kalak BPBD Pidie, Apriadi kepada Serambi mengatakan, pihaknya akan mendata ulang rumah maupun tempat usaha masyarakat yang terdampak angin kencang tersebut. “Data tersebut akan sangat penting bagi Pemkab Pidie untuk menentukan upaya penanganan yang akan dilakukan,” kata Apriadi.
Aceh Utara
Angin kencang disertai hujan lebat yang melanda Aceh Utara dan sekitarnya, Senin (9/7) sore menyebabkan tiga rumah rusak. Sehari sebelumnya kejadian serupa juga melanda kawasan Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, yaitu tiang tower radio patah dan satu rumah rusak karena tertimpa pohon kelapa.
Data sementara yang diterima Serambi, rumah di Aceh Utara yang rusak masing-masing milik Marliah (45) janda warga Desa Tunong Krueng, Kecamatan Paya Bakong, dan Hasmadi Sabi (36) warga Desa Sawang, Kecamatan Sawang.
Kapolres Aceh Utara, AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kapolsek Paya Bakong Ipda Pujianto kepada Serambi kemarin menyebutkan saat hujan deras dan angin kencang korban (Marliah) sedang melaksanakan shalat magrib. Tiba-tiba angin puting beliung menerjang menyebabkan atap rumah terlepas dan terbang.
Ketua PMI Kecamatan Sawang, Fuadi menyebutkan rumah semipermanen milik Hasmadi berukuran 7x6 meter rusak parah setelah pohon durian di kebun tetangganya tumbang dan menimpa rumah korban.
“Istri korban bersama empat anaknya berada di dalam rumah ketika pohon durian tumabng menimpa rumah mereka. Untungnya tak ada korban jiwa karena pohon menimpa sebagian rumah,” ujar Fuadi.
Keuchik Binjee, Kecamatan Nisam, Murhaban kepada Serambi menyebutkan, rumah Martunis (30) rusak parah, karena atap rumah semipermanen diterbangkan angin. “Karena angin kencang, istri dan anak korban sebelum kejadian pergi ke rumah neneknya. Tak lama kemudian atap rumah itu terlepas dan berterbangan. Martunis dan keluarganya harus mengungsi,” ujar Marhaban.
Kadis Sosial Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh Utara, Jailani Abdullah MM mengatakan, tim pendataan sudah turun ke lokasi bencana. Sebelumnya juga sudah disalurkan bantuan masa panik ke korban kebakaran di Kecamatan Muara Batu dan Lhoksukon. “Bantuan masa panik untuk korban angin kencang sedang kita data untuk kita antarkan segera. Bantuan yang kita salurkan tersebut berupa sembako dan kebutuhan darurat lainnya,” kata Jailani Abdullah.(nas/mir/naz/jaf)