SERAMBINEWS.COM - Spesies baru dari kelompok ular berbisa belum lama ini ditemukan oleh ilmuwan Australia.
Sayangnya, seperti kebanyakan spesies baru yang ditemukan ular berbisa satu ini juga terancam punah karena habitatnya yang semakin menipis.
Ular panjang berwarna hitam dengan cincin-cincin putih di sekujur tubuhnya itu tidak sengaja ditemukan Dr Bryan Fry dari University of Queensland dan koleganya.
Saat pertama kali ditemukan, ular itu bersembunyi di blok beton dekat tambang bauksit di tepi laut.
"Kami melihat ular itu merayap keluar dari tumpukan bauksit yang akan diangkut ke kapal," ujar Bryan dalam sebuah pernyataan dilansir IFL Science, Senin (16/7/2018).
Baca: Live Streaming Perempat Final Singapore Open 2018 - 7 Wakil Indonesia Perebutkan Tiket Semifinal
Baca: Operasi Kepolisian di Inggris, Anak-anak Dikerahkan Sebagai Mata-mata
Menurut Bryan, ular yang dilihatnya itu tidak nampak seperti umumnya ular cincin, Vermicella annulata, yang endemik di sepanjang pantai timur Australia dan juga sangat berbisa.
Ular ini justru dua sampai tiga kali lebih mirip spesies ular cincin dari Australia Barat dan utara.
Studi genetik yang dilakukan Chantelle Derez menegaskan bahwa ular yang ditemukan Bryan adalah spesies baru dan berhubungan erat dengan ular yang berasal dari wilayah geografis yang jauh.
Dalam makalah yang diterbitkan jurnal Zootaxa, ular itu diberi nama ilmiah Vermicella parscauda.
Dalam berburu mangsa, V. parscauda yang buta lebih mengandalkan indra penciuman untuk menemukan larva serangga.
Baca: Terbukti Lakukan Monopoli Android, Komisi Eropa Denda Google Rp 72 Triliun
Baca: Arsy Sudah Lama Mengidolakan Nissa Sabyan, Akhirnya Bertemu dan Berduet Bersama
"Racunnya sangat ampuh melumpuhkan lawan dan dapat menyisakan rasa sakit di sekitar lokasi gigitan. Jika ini terjadi pada manusia, mungkin korban akan mengalami kecacatan," ujar Bryan.
Meski demikian, Bryan mengatakan masa depan V. parscauda perlu dikhawatirkan.
Pria yang fokus mempelajari racun itu menyebut racun ular telah menjadi sumber obat di masa lalu dan dipercaya dapat menangani penyakit berbahaya seperti menurunkan tekanan darah, menyembuhkan stroke, dan juga mengatasi diabetes.
Namun, Bryan juga memprediksi V. parscauda terancam punah karena habitatnya sudah berubah menjadi tambang bauksit.
Hingga saat ini, ia telah menemukan lima spesimen V. parscauda.
Sayang, tiga di antaranya mati.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Temukan Spesies Baru Ular Berbisa di Australia"