SERAMBINEWS.COM - Ini adalah sebuah kisah di sebuah desa di Brasil. Namanya desa Araras.
Dilansir dari express.co.uk, desa tersebut terletak hanya 70 mil dari Sao Paula. Namun 600 dari 800 populasinya terserang kelainan genetik yang langka.
Dan 20 penduduk desa memiliki gejala yang membuat mereka rentan terhadap bentuk agresif dari kanker kulit.
Kelainan genetik tersebut membuat wajah ‘rusak’ jika mereka ke luar selama siang hari atau terkena sinar matahari.
Baca: Jangan Asal Screenshot Chat, Ternyata Kegiatan Itu Melanggar Hukum, Berikut Penjelasannya!
Inilah yang membuat ratusan penduduk setempat hanya keluar pada malam hari.
Contohnya adalah wajah Djalma Jardin. Karena penyakit langka ini, ia hanya memiliki satu mata.
Sedihnya, satu matanya tersebut tidak bisa tertutup. Sebab jika ia menutupnya, maka itu akan merusak kelopak matanya.
"Jika saya pergi keluar, saya merasa sinar matahari membakar saya,” ucap Jardin.
"Ini penyakit yang mengerikan.”
"Ketika aku ingin tidur, aku harus memasang plester di atas mataku."
Djalma pernah diwawancarai untuk film dokumenter TV tapi sayangnya, setelah syuting, kondisinya - disebut Xeroderma Pigmentosum (XP) - memburuk dan membahayakan nyawanya.
Diketahui keluarga Djalma telah kehilangan salah satu saudara laki-laki Djalma karena penyakit itu, sementara saudara laki-lakinya yang lain dan saudara perempuannya, Claudia, juga terpengaruh olehnya.
Contoh lain adalah Deide, seorang peternak sapi perah, di mana ia juga kehilangan sebagian besar wajahnya sebagai akibat dari kondisi yang tidak dapat disembuhkan.
"Saya menjalani operasi untuk menghilangkan langit-langit dan tulang rahang kanan,” ucapnya.
"Namun tanpa rahang kanan, aku tidak bisa bicara."
Baca: Bangkitkan Mental Sang Juara, KONI Hadirkan Erbe Sentanu Bina Pelatih Cabor di Aceh Timur