Kisah Prajurit Kopassus Pratu Suparlan, Tubuh Dihujani Peluru Tapi Mampu Habisi 83 Pemberontak

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Heroik Prajurit Kopassus Pratu Suparlan, Dihujani Tembaan Tapi Mampu Habisi 83 Musuh

 
Meski bersimbah darah, prajurit Kopassus ini tetap tegar bagai Banteng Ketaton.

Baca: Napi Dijatah Makan Rp 15 Ribu Sehari, Setya Novanto Ungkap Harga Nasi Goreng di Lapas Sukamiskin

Baca: Misteri Buku Khusus Milik Soeharto Selama Jadi Presiden, Pengawal Ungkap Isinya ke Publik

Pratu Suparlan 

Bukannya roboh seperti harapan musuh, Pratu Suparlan justru menghunus pisau Komandonya, lalu berlari mengejar Fretilin ke tengah semak belukar, dan merobohkan 6 orang.

Tak terhitung jumlah peluru yang telah menancap di tubuhnya, membuat seragam loreng yang dikenakan Pratu Suparlan, berubah warna menjadi merah akibat darah yang mengucur deras dari luka-lukanya.

Namun ia tak menyerah, meski pasukan komunis itu menjadikannya bulan-bulanan peluru.

Tibalah Pratu Suparlan pada ambang kesanggupannya, ia terduduk dan tak lagi mampu menggenggam pisau Komandonya.

Ia kehabisan darah.

Namun ia tak pernah kehabisan akal maupun semangat, untuk membela Ibu Pertiwi, dari rongrongan pemberontak!

Baca: Fotonya Viral, Bocah 5 Tahun Ini Dijuluki Netter sebagai Gadis Tercantik di Dunia

Baca: Dampak Terjungkalnya Rupiah, Perusahaan Mulai Kelimpungan, Utang Membengkak

Tetap Cerdas di Ujung Nafas

Saat jatuh terduduk, pasukan Fretilin segera mengerumuninya, dan memberikan sebuah tembakan di lehernya.

Setelah puluhan musuh makin dekat mengepungnya, dengan sisa tenaga yang ada, ia susupkan tangan ke kantong celana.

Dalam hitungan detik, dicabutnya pin granat, lalu ia melompat ke arah kerumunan Fretilin di depannya seraya berteriak, “Allahu Akbar”….

 Dentuman keras membahana, mengiringi robohnya puluhan prajurit komunis, bersama seorang prajurit Kopassus bernama Prajurit Satu Suparlan.

Sementara itu, sisa pasukan “Unit Suparlan” yang tinggal 5 orang, telah menguasai ketinggian di celah bukit.

Melihat gugurnya Pratu Suparlan, dari atas bukit mereka menghujani tembakan kepada kerumunan Fretelin.

 
Jatuh korban dari kedua belah pihak.

Halaman
123

Berita Terkini