Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad Bikin Warganet Heboh, Posting Video Dakwah di Lhokseumawe dan Tulis Bahasa Aceh

Penulis: Zainal Arifin M Nur
Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga memadati lokasi tabligh akbar Ustaz Abdul Somad, di Lapangan Hiraq, Lhokseumawe, Minggu (20/8/2018).

Berikut videonya.

(Ustaz Somad dan Ustaz Felix Siauw Tiba, Seketika Hujan Turun, Warga: Berkah, Allah hu Akbar)

Penguatan Ekonomi Syariah

Sebelumnya, saat mengisi tablig akbar di Blangpadang Banda Aceh, Sabtu (18/8/2018) malam, Ustaz Abdul Somad yang memiliki tak kurang 4 juta pengikut di Instagram itu mengulas secara ringkas tentang ekonomi syariah dalam waktu dua jam lebih.

Ceramah yang mengangkat tema ‘Membangun Ekonomi Syariah Menuju Kejayaan’ dalam rangka HUT ke-45 Bank Aceh yang kini sudah dikonversi menjadi Bank Aceh Syariah, disampaikan secara ringan, dan kerap dibumbui berbagai hal yang setiap saat memantik tawa jamaah.

Dalam tausiahya, Ustaz Somad juga memuji Aceh yang selalu menjadi pelopor dalam berbagai hal, terutama dalam menjalankan hukum Islam.

Ustaz Abdul Somad menyebut contoh nama Malikul Saleh yang tercatat sebagai raja pertama di Nusantara (dunia Melayu) yang mengubah kerajaan (Samudera Pasai) menjadi kerajaan yang menerapkan syariat Islam.

Kemudian ada juga nama Syaik Abdurrauf As-Singkili (Tgk Syiah Kuala) yang merupakan ulama pertama yang menerjemahkan Alquran ke bahasa Melayu.

(Pilihan Sulit Ustaz Abdul Somad, Pilih Temui Suku Pedalaman Atau Penuhi Undangan Kerajaan)

Tak lupa pula Ustaz Abdul Somad menyinggung jasa rakyat Aceh yang menyumbang pesawat untuk menyokong kemerdekaan Indonesia.

Saat ini, lanjut Ustaz Abdul Somad, rakyat Aceh sedang mengawali kerja besar membangun ekonomi syariat yang kuat.

Di antaranya adalah Aceh tercatat sebagai daerah pertama di Indonesia yang menanam pohon kurma di lahan yang sangat luas.

Pohon-pohon kurma di lahan Wakaf Barbate ini, kata Ustaz Abdul Somad, akan menjadi penyokong ekonomi ummat Islam Aceh dan Indonesia di masa depan.

Selain kebun kurma, Aceh juga menjadi pelopor mengubah secara total (konversi) bank milik daerah, dari konvensional menjadi bank syariah.

“Aceh selalu terdepan, dan Aceh menjadi pelopor. Termasuk yang mengubah dari konflik menjadi damai, itu juga Aceh,” kata Abdul Somad disambut pekikan takbir jamaah.

Dengan kehadiran bank syariah milik daerah, lanjut Abdul Somad, masyarakat tak lagi risau dengan isu riba, sebagaimana yang masih dihadapi lain di Indonesia.

“Orang tak takut lagi makan syubhat, makan sesuatu yang riba, padahal inilah yang harus kita perhatikan sama-sama. Siapa yang bisa menyelamatkan dari riba? Tidak lain adalah kembali ke bank syariah, islamic bank,” katanya.

Karena itu, ia menyarankan, semua masyarakat Aceh untuk menjadikan Bank Aceh Syariah sebagai mitra dalam simpan pinjam.

“Bangkitkan ekonomi syariah, bangkitkan, selamatkan kita dari riba, hindari riba. Alihkan semuanya ke bank syariah,” seru Ustaz Somad.

Masyarakat Aceh yang kini bank daerahnya sudah dikonversi ke syariah, menurut Ustaz Somad, tidak perlu ragu.

Ini salah satu jalan yang diambil pemerintah untuk menghindari riba dengan sistemnya yang syariah.

Ditambahkan, masyarakat Aceh juga patut berbangga karena apa yang dilakukan Pemerintah Aceh menjadi contoh bagi bank-bank daerah lain di Indonesia.

“Alhamdulillah sudah diikuti oleh NTB, tak lama lagi oleh Bank Nagari Sumbar, tak lama lagi bank Riau, insya Allah. Yang jelas, siapapun yang melakukan ini maka janjinya adalah syurga Allah,” kata Ustaz Somad.

Penceramah kelahiran Sumatera Utara, 18 Mei 1977 ini juga mengatakan, untuk mengubah sebuah regulasi seperti halnya bank syariah di Aceh dibutuhkan peran penting pemimpin, terutama gubernur dan wakil gubernur.

Ustaz Abdul Somad juga memuji peran wartawan di Aceh dalam proses mewujudkan konversi Bank Aceh, dari konvensional menjadi syariah.

(Hakim Tinggi Ajak Syariatkan Bank Aceh)

“Ini kerja sama yang luar biasa, mengubah bank konvensional menjadi bank syariah. Tidak bisa kerja sendiri, musti ada gubernur yang peduli. Musti ada orang yang ekonom yang mengerti tentang masalah ekonomi, musti ada orang yang punya kekuasaan, musti ada orang yang berjuang, dan ternyata yang terus menceritakan ini di koran, di majalah, di internet, tidak lain adalah wartawan Aceh peduli syariat Islam,” ujar Ustaz Somad sembari mengajak masyarakat bertakbir.

(KWPSI-FEBI Gelar Seminar Perbankan Syariah)

(Peringati Milad Ke-5, KWPSI Bahas Akhlak, Ilmu Pengetahuan, Sampai Makanan Halal)

Dalam tausiahnya, Ustaz Somad menyimpulkan tiga hal. Pertama soal politik, dia menyerukan kepada seluruh masyarakat Aceh untuk memilih pemimpin yang jujur dan adil. Kedua, masalah pendidikan, Ustaz Somad meminta masyarakat agar memasukkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan Islam.

“Dan terakhir adalah ekonomi, ini kuncinya adalah bank syariah. Kita bangkitkan ekonomi syariah melalui bank syariah, kita hindari riba untuk menuju syurganya Allah,” pungkas Ustaz Abdul Somad.

Sebelumnya, Plt Dirut Bank Aceh, Haizir Sulaiman dalam sambutannya mengatakan, pada 6 Agustus 2018 Bank Aceh genap berusia 45 tahun.

“Usia itu terdiri atas setahun sebelas bulan Bank Aceh syariah dan 43 tahun konvensional. Langkah konversi yang kita lakukan sudah diikuti oleh bank daerah lain di Indonesia,” kata Haizir.

Ia juga meminta masyarakat Aceh untuk terus menjadi mitra Bank Aceh Syariah.

“Banyak hal yang sudah kita lalui, konflik, tsunami, hingga terbakarnya kantor utama. Tapi, kita tetap bersama Bank Aceh Syariah. Jika masih ada kekurangan, kita sempurnakan, kita tegak bersama Bank Aceh Syariah,” kata Haizir.

Klik di SINI untuk mendengar ceramah lengkap Ustaz Abdul Somad di Blangpadang Banda Aceh.(*)

Berita Terkini