Gempa Lombok

4 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Pengungsi Kekurangan Air Bersih hingga Bantuan Prabowo Subianto

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga korban gempa menunaikan shalat Ashar saat menunggu Presiden Joko Widodo tiba untuk memberikan bantuan, di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (2/9/2018). Sebanyak 5.293 korban gempa dari Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Mataram menerima bantuan berupa tabungan sebesar Rp 50 juta untuk perbaikan rumah yang rusak berat dan Rp 25 juta untuk rumah yang rusak ringan.(ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)

SERAMBINEWS.COM - Fakta-fakta terbaru bencana gempa Lombok masih seputar perjuangan korban gempa mendapatkan air bersih.

Bendungan di Desa Belanting yang rusak akibat gempa membuat khawatir warga akan banjir bandang saat musim hujan tiba.

Berikut sejumlah fakta terbaru dari peristiwa gempa bumi di Lombok, NTB.

1. Bendungan rusak akibat gempa resahkan warga

Pengungsi bersiap sebelum menunaikan salat Maghrib di tempat penampungan pengungsi korban gempa bumi di Desa Karang Subagan, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Rabu (8/8/2018). Total Sebanyak 156.003 jiwa korban gempa bumi mengungsi dan diperkirakan akan terus bertambah.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) 

Bendungan sepanjang 50 meter dengan tinggi 10 meter dan tebal dua meter yang melintasi sungai di Desa Belanting, Sambelia, Lombok Timur, rusak parah di bagian tengahnya akibat gempa.

Hal ini membuat khawatir warga sekitar waduk. Pasalnya, bendungan tersebut dikhawatirkan tidak bisa menampung air saat musim hujan tiba.

"Aliran sungai ini besar kalau musim hujan, malah yang di bawah sana biasa jadi langganan banjir. Apalagi kondisi sekarang, bendungannya sudah jebol, bahaya," tutur Fadli (38).

Selain itu, warga juga mengkhawatirkan jembatan penghubung antar desa akan roboh akibat arus sungai yang deras.

"Kalau bendungan jebol, jembatan bisa roboh. Itu (sambungan jembatan) saja sudah patah. Pas gempa Minggu (19/8/2018) siang, itu jembatan saya lihat goyang naik turun," tutur Arif, salah satu warga Desa Belanting.

Baca: Enam Warga Dicambuk 40 Kali di Gayo Lues, Ini Kasusnya

Baca: Impor Capai 87,8 Juta Dollar AS, Pemerintah Bakal Naikkan Bea Masuk Mobil Mewah Hingga 190 Persen

2. Pengungsi gempa masih kesulitan air bersih

Ilustrasi air bersih(THINKSTOCKS/KENZAZA) 

Warga korban gempa Lombok, khususnya di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, kesulitan air bersih.

"Kalau untuk logistik, alhamdulilah sudah banyak. Tetapi air bersih ini yang kita kesulitan mendapatkannya," kata H Muhibah (34), warga Dusun Api Taik, Desa Guntur Macan, Rabu (5/9/2018).

Selain air bersih, Kepala Desa Guntur Macan, Murni, juga mengaku masih kekurangan alat berat untuk membersihkan puing-puing bangunan.

"Pernah ada alat berat yang datang, tetapi cuma merobohkan saja. Tidak sampai membersihkan puing-puing bangunan. Padahal yang kita inginakan itu alat berat juga ditugaskan membersihkan bangunan yang ada," kata Murni, dikutip dari Antara.

Baca: Penyebab tak Semua Atlet Berprestasi Asian Games Bisa Lolos Jadi PNS, Ini Formasi Khusus yang Dibuka

Baca: Kemenpan RB Resmi Umumkan Rekrutmen CPNS 2018, Pendaftaran Melalui sscn.bkn.go.id

3. Kementerian Sosial tidak targetkan rehabilitasi korban

Menteri Sosial RI Agus Gumiwang menyerahkan secara simbolis bantuan sosial yang diberikan untuk masyarakat Batam berupa bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kemudian bantuan sosial Disabilitas dan bantuan sosial Lanjut Usia sebesar Rp 212 juta bagi 106 keluarga.(KOMPAS.COM/ HADI MAULANA) 

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya ingin memastikan para korban bencana gempa bisa kembali ke rumah masing-masing dengan normal tanpa rasa trauma.

Tidak ada batas waktu proses rehabilitasi.

"Kami tidak ada target waktu. Kondisi psikologis dari masyarakat yang terdampak gempa itu harus diperhatikan sehingga mereka bisa kembali jadi manusia normal," ujar Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (6/9/2018), dilansir dari Tribunnews.

Selain rehabilitasi para korban, pemerintah juga merehabilitasi rumah warga dan sejumlah bangunan fasilitas sosial dan umum.

Untuk rehabilitasi rumah, pemerintah menargetkan 6 bulan dan untuk fasilitas sosial satu tahun.

Baca: China Targetkan Produksi Massal Jet Tempur Siluman J-20 Akhir Tahun Ini, Mesin Lebih Canggih

Baca: Penyebab tak Semua Atlet Berprestasi Asian Games Bisa Lolos Jadi PNS, Ini Formasi Khusus yang Dibuka

4. Prabowo Subianto bantu pengobatan gratis bagi korban gempa di Lombok

Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Bakal Calon Presiden RI, mengunjungi lokasi penvungsian dibDesa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Rabu (5/9)(Kompas.com/fitri) 

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengunjungi korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (5/8/2018).

Dalam kunjungannya, Prabowo memberikan bantuan berupa keperluan mendesak yang dibutuhkan korban.

Misalnya sembako, pompa air, terpal, sarung dan sejumlah keperluan lainnnya.

Serta bantuan medis dan obat-obatan berupa pengobatan gratis kepada para korban di tempat pengungsian.

Prabowo Subianto berkeliling memantau tenda pengungsian dan berinteraksi dengan korban di Dusun Guntur Macan, Kecamatan Guntur Macan, Lombok Barat.

"Kita semua merasa prihatin atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Lombok dan kita berupaya meringankan beban para korban," ujar Ketua DPP Partai Gerindra, Setyoko.(*)

Baca: Dicomblangin Djarot, Ahok Akan Melasungkan Pernikahan di Lokasi Ini Pada Januari 2019

Baca: Ragukan 3.226 Unit Barang Milik Negara Dibawa Mantan Menpora, Wapres JK: Bagaimana Mengangkutnya?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Kekurangan Air Bersih hingga Bantuan Prabowo"

Berita Terkini