Bima Yudhistira selaku peneliti Institute of Development for Economics and Finance mengatakan, semakin lebar yield spread maka investor asing akan cenderung menjual surat utang Indonesia.
Baca: Pemerintah Resmi Naikkan Pajak Impor Hingga Tiga Kali Lipat, Ini Jenis Barangnya
4. Sistem perbankan dan perang dagang
Menurut Shanti Rachmand selaku Presiden ASEAN International Business, ada 2 hal lagi yang membuat nilai rupiah anjlok.
Pertama adalah infrastruktur sistem perbankan yang kurang memadai.
Kedua yakni trade war atau perang dagang yang disinyalir memperburuk kondisi keuangan global.
5. Krisis Argentina
Pada 31 Agustus 2018 lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan bahwa adanya krisis di Argentina sebagai salah satu penyebab rupiah melemah.
Argentina baru saja mendapatkan suntikan dana 50 miliar dolar AS dari International Monetary Fund atau IMF, badan PBB.
Namun arus modal keluar Argentina masih sekarat sehingga bunganya dinaikkan sampai ke level 60 persen.
Oleh karena itulah, semua kurs mata uang di Asia Tenggara ikut melemah.
(*)
Artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul 5 Penyebab Rupiah Melemah dan Tembus Rp 15 Ribu Rupiah per Dolar AS