VIDEO - Wajah Mahasiswa Berdarah Kena Pukulan Saat Demo di Medan, Begini Pengakuannya
Bahkan seorang dari demonstran sampai terluka dan berlumuran darah menahan rasa sakit di bagian wajahnya diduga terkena hantaman benda keras
SERAMBINEWS.COM - Ratusan mahasiswa dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berunjukrasa di depan Kantor DPRD Sumut, Rabu (19/9/2018) berujung ricuh.
Bahkan seorang dari demonstran sampai terluka dan berlumuran darah menahan rasa sakit di bagian wajahnya diduga terkena hantaman benda keras.
Wajahnya tampak bonyok, sambil memegangi wajahnya mahasiswa tersebut mengaku hanya berdiri dan tidak ikut berdemo, namun tiba-tiba dipukul aparat polisi.
Baca: VIDEO - Massa Pro dan Kontra Jokowi Bentrok di Medan
Baca: 4 Bulan Gaji Pemain Tertunggak, Suporter PSPS Riau Demo Kantor Gubernur, Ini Lima Tuntutannya
Dia mengaku anak tentara dan hanya berdiri di depan kantor DPRD tapi kenapa masih dipukul oleh aparat. "Ayahku aparat, ayahku tentara, kenapa Polisi ikut mukul," teriaknya.
Seorang teman disebelahnya menimpali kalau aksi yang mereka lakukan sebenarnya berlangsung damai. Namun situasi kemudian tidak terkendali hingga menjadi ricuh.
"Demi Allah aku berdiri, megang pagar pun aku tidak. Kenapa aku dipukul," katanya lagi.
Baca: Pelaku Pembunuh Wanita Muda di Aceh Tamiang Ternyata Pacarnya Sendiri
Baca: Mahasiswa di Langsa Unjukrasa Tuntut Jokowi dan JK Turun Tahta
Sementara seorang polisi yang berpakaian anti huru hara yang berdiri di depannya berusaha mencairkan situasi. Dia menyuruh awak media yang merekam mahasiswa terluka itu untuk minggir.
Sebelumnya unjuk rasa mahasiswa di Medan berlangsung ricuh, mereka memberi rapor merah kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Alasannya mereka berdemo karena Jokowi dianggap gagal dalam melaksanakan amanah yang telah dimandatkan oleh Rakyat Indonesia.
Baca: China Open 2018 - Usai Balas Dendam, Anthony Ginting Berpeluang Hadapi Lawan Ketika Asian Games 2018
Baca: Miliarder Ini Cari 12 Pelayan untuk Putrinya yang Jadi Mahasiswa Baru, Gaji Bulanannya Ratusan Juta
"Pemerintah harus segera menyelesaikan seluruh pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Kemudian mendesak pemerintah untuk menyelesaikan segala konflik agraria yang ada di Indonesia," kata Ketua HMI Cabang Medan, Angga Saputra, di DPRD Sumut, Rabu (19/9/2018)
"Kita juga meminta kepada pemerintah untuk mengehentikan segala bentuk impor khususnya dalam hal pangan, yang dianggap berlebihan dan dapat merugikan masyarakat kalangan bawah serta para petani lokal," sambungnya.
Sementara itu Kumpulan mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Asahan (Aman) berunjuk rasa menolak kampanye tagar Ganti Presiden 2019.
Baca: Hasil China Open 2018 - Anthony Ginting Tumbangkan Unggulan Pertama Viktor Axelsen
Baca: Luhut Tawarkan 15 Proyek ke China, Ratna Sarumpaet: Menko Maritim Urusan Menggadai Kekayaan Bangsa
Ketua Aliansi Mahasiswa Asahan (Aman) Cinta NKRI Adlin Pandjaitan menegaskan pihaknya menolak deklarasi Tagar 2019 Ganti Presiden yang marak terjadi akhir-akhir ini yang meniritnua membuat suasana politik liar negeri semakin kacau.
"Kita menolak dengan tegas acara yang bermuatan politik namun mengadu domba dengan dan menularkan rasa kebencian ke masyarakat," Kamis (20/9/2018).
Menurutnya semua pihak mesti menghindari tindakan yang akan menyebabkan terjadinya gesekan antar kedua belah pihak dan perpecahan ditengah-tengah masyarakat Indonesia khususnya Masyarakat Asahan.
Baca: Piala Asia U-16 2018 - Pesta Gol ke Gawang Tajikistan, Timnas U-16 Malaysia Puncaki Klasemen Grup A