Gempa Palu Sulawesi Tengah

Korban Tewas Akibat Gempa dan Tsunami Palu Dimakamkan Massal, Ada Kisah Balita Terpisah dari Ibunya

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

anak kecil yang terpisah dari kedua orangtuanya saat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah

SERAMBINEWS.COM - Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mencatat hingga Minggu (30/9/2018) korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami yang terjjadi di Palu, Sulawesi Tengah mencapai 832 orang.

Korban sebagian besar berasal dari Kota Palu.

Pra korban tewas rencananya akan dimakamkan secara masal dalam satu tempat.

Bahkan, seorang anak kecil yang usianya tampak masih balita ditemukan tertidur diselokan atau saluran air karena terpisah dari orangtuanya saat bencana terjadi.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan berdasarkan data sementara yang tercatat korban tewas sebanyak 832 jiwa.

Menurutnya, 821 orang korban berasal dari Kota Palu dan 11 lainnya dari Kabupaten Donggala.

Sementara dua kabupaten terdampak lainnya yaitu Kabupate Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong belum diketahui lantaran akses informasi dan transportasi yang masih terputus.

“Diperkirakan jumlah korban masih terus bertambah karena banyak korban yang belum teridentifikasi, masih tertimbun reruntuhan bangunan atau tanah longsor serta daerahnya belum terjangkau tim SAR (Search and Rescue),” jelas Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Minggu (30/9/2018) mengutip Tribunnews.com

Sutopo kemudian menjelaskan bahwa korban meninggal kini sedang dalam proses pemakaman secara massal.

Ia mengatakan pemakaman secara massal segera dilakukan setelah korban meninggal dunia telah melalui proses identifikasi DVI, face recognition, dan sidik jari.

Pemakaman massal menurutnya perlu segera dilakukan untuk menghindari penyebaran penyakit bagi pengungsi korban gempa bumi dan tsunami yang bertahan di luar ruangan.

“Sedangkan untuk korban luka berat berjumlah 540 orang yang dirawat di sejumlah rumah sakit seperti RS Wirabuana, RS Budi Agung, dan RS Samaritan, sementara pengungsi yang diketahui total berjumlah 16.732 orang,” tegas Sutopo.

Sutopo mengatakan BNPB dan sejumlah tim gabungan relawan yang datang ke Sulawesi Tengah masih akan terus melakukan evakuasi di sejumlah tepat yang diduga masih terdapat korban akibat gempa bumi dan tsunami.

“Namun beberapa kendala begitu menyusahkan kami seperti listrik yang terputus, akses komunikasi juga terputus, alat berat terbatas, tenaga SAR (search and rescue) masih perlu ditambah, akses jalan darat untuk mengirim bantuan banyak terhambat serta daerah terdampak yang luas,” ujarnya.

Baca: Panwaslih Tegur Deklarasi Relawan Prabowo-Sandi

Baca: Aceh Jaya Peroleh 5 dari 9 Katagori Prestasi Bidang Pendidikan Aceh

Rupanya, dalam tragedi bencana alam gempa dan tsunami di Palu ini ada seorang anak kecil yang kehilangan orang tuanya.

Halaman
12

Berita Terkini