Opini

Euforia Demokrasi dan Geopolitik Aceh

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jamaknya sebelum awal masa kampanye dimulai, sering kita disuguhi deklarasi ikrar kampanye pemilu damai yang diwarnai pelepasan burung merpati. Merpati juga identik dengan kebebasan. Mengapa harus burung merpati? Burung merpati diduga tidak memiliki empedu, sehingga merpati tidak menyimpan kepahitan-kepahitan dalam hidupnya. Hal ini memiliki makna bahwa seseorang yang tidak memendam kepahitan dalam hidupnya, berarti dia adalah orang yang tidak menyimpan bara dendam terhadap siapa pun. Apalagi keinginan untuk menjatuhkan orang lain seperti membuat orang lain malu, terlecehkan, dan tersakiti.

Burung merpati juga dikenal sebagai burung yang tak pernah ingkar janji. Burung merpati adalah burung yang setia terhadap pasangannya. Berbeda dengan beberapa hewan ataupun burung lainnya yang suka berganti-ganti pasangan untuk berkembang biak. Sehingga burung merpati kerap dijadikan sebagai lambang perdamaian dan kesetiaan. Pelepasan burung merpati dalam deklarasi ikrar kampanye damai oleh penyelenggara dan peserta pemilu semoga tak sekadar seremonial saja, namun harus bisa menangkap filosofinya; merpati yang tak pernah ingkar janji.

* Abd. Halim Mubary M.Kom.I., Dosen IAI Al-Aziziyah Samalanga dan penghulu pada KUA Kecamatan Makmur, Bireuen. Email: halim_mubary@yahoo.com

Berita Terkini