Kabarnya, ada korban meninggal akibat bangunan ambruk.
Jarak Palu ke Sirenja di Pantai Barat biasanya 2 jam perjalanan menyusuri sisi utara teluk.
Mereka bermobil dengan kapasitas tempat duduk tujuh penumpang.
Satu jam perjalanan, dekat Pelabuhan Pantoloan menjelang perbatasan Palu-Donggala, pemandangan laut terlihat indah seperti biasanya.
Namun, tiba-tiba, mereka merasakan gempa yang sangat kuat.
"Saya langsung tarik rem tangan, mobil berhenti di tengah jalan," tutur Ody yang mengemudikan mobil.
Baca: Cari Korban yang Tertimbun, TNI Temukan Brankas Berisi Rp1 Miliar di Reruntuhan Gereja di Sigi
"Kami lihat hampir semua pengendara motor di sekitar kami berjatuhan," lanjut Ody.
Mereka langsung turun dan merekam semua peristiwa itu dengan telepon genggam masing-masing.
Ada yang sambil menolong orang-orang yang terjatuh.
Tiba-tiba terjadi lagi gempa. Dan, ketika mereka melihat ke laut, tampak gelombang tinggi bergerak cepat ke arah mereka. Mereka terpana.
Jemmy Hendrik berteriak, "Itu tsunami!"
Teriakan Jemmy menyadarkan mereka dan semua orang yang mendengar.
Baca: KRI Spica-934 Temukan Longsoran Dasar Laut di Teluk Palu, Diperkirakan Asal Kekuatan Tsunami
Ada bahaya besar di depan mata. Orang-orang panik, berteriak-teriak.
Mereka pun ikut berteriak sekeras-kerasnya memperingatkan semua orang.
"Lari..., lari, tsunami, tsunami...!"