Cairan ekstra yang terbungkus dalam amnion, dilengkapi dengan kulit luar yang keras, memberikan perlindungan ekstra juga bagi embrio di dalamnya.
Tidak membutuhkan air, telur yang dihasilkan di darat ini berasal dari evolusi panjang binatang tetrapoda (berkaki 4 termasuk burung dan unggas) sejak kira-kira 340 juta tahun yang lalu.
Baca: Kanada Legalkan Ganja Untuk Kebutuhan Nonmedis, Ratusan Orang Antre Untuk Membelinya
AYAM PERTAMA
Ayam pertama yang ada adalah hasil mutasi genetik yang terjadi di zigot hasil produksi oleh dua proto-ayam.
Ini berarti dua proto-ayam kawin, menggabungkan DNA mereka bersama-sama untuk membentuk sel pertama dari ayam pertama.
Mutasi genetik terjadi di sel pertama itu, dan mutasi itu menjadi ayam asli pertama yang disebut Gallus gallus.
Baca: Aceh United Tambah 12 Pemain
Ia berasal dari berbagai negara Asia Tenggara termasuk India, Cina selatan, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Gallus gallus sepertinya dijinakkan oleh penduduk Asia dan kemudian menyebar ke seluruh dunia sebagai lapisan telur yang kurang agresif.
Inilah ayam yang kita kenal hari ini dan disebut sebagai Gallus gallus domesticus.
Baca: Remaja Muara Batu ke Perempat Final
Bukti arkeologi menunjukkan kemunculan Gallus gallus dijinakkan pertama kali sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Meski analisis DNA menunjukkan perkiraan yang jauh lebih awal, yakni 58.000 tahun yang lalu.
Mengingat telur secara umum terbukti ada sejak sekitar 340 juta tahun lalu dan ayam pertama berevolusi sekitar 58 ribu tahun yang lalu, kita berani taruhan bahwa telur datang lebih dulu! Iya kan?
Baca: Beredar Dokumen Sebut Divestasi Saham Freeport Belum Terealisasi, Ini Tanggapan Fahri dan Ferdinand
TELUR AYAM PERTAMA
Tapi, bukankah ada beberapa ilmuwan yang mengklaim bahwa, faktanya, ayam datang lebih dulu?
Klaim ini datang dari beberapa peneliti yang mempelajari bentuk cangkang ayam.