Witan Sulaiman, Anak Tukang Sayur dari Palu Pahlawan Kemenangan Timnas U-19 Atas UEA

Editor: Fatimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Witan Sulaiman mencetak satu-satunya gol penentu kemenangan Timnas U-19 atas UEA di ajang Piala Asia, Rabu (24/10/2018) di Stadion Gelora Bung Karno.

SERAMBINEWS.COM - Ia mencetak satu-satunya gol ke gawang Uni Emirat Arab dalam laga hidup mati fase grup Piala Asia U-19, Rabu malam (24/10/2018) di Stadion Gelora Bung Karno.

Witan Sulaiman boleh dibilang sebagai pahlawannya Timnas malam itu meski seluruh punggawa Garuda Nusantara tampil apik dan berjuang keras untuk meraih kemenangan.

Umpan terobosan Egy Maulana Vikri berhasil dimanfaatkan oleh Witan yang melesakkan tendangan ke gawang UEA di menit 21, membuat Timnas U-19 Indonesia unggul 1-0 hingga akhir laga.

Gol semata wayang Witan juga mengantarkan Timnas U-19 Indonesia melaju ke babak 8 besar Piala Asia dimana akan menghadapi Jepang tepat di hari sumpah pemuda, Minggu (28/10/2018) mendatang.

Baca: Tes CPNS Mulai Hari Ini

Membicarakan anak muda bernama Witan ini, perjuangannya hingga berhasil mengenakan jersey dengan lambang garuda di dada tidaklah mudah.

Witan, harus merantau jauh dari kampung halamannnya di Palu ke Jakarta untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain sepakbola.

Witan lahir dari keluarga sederhana, pada 8 Oktober 2001.

Ayahnya, Humaidi, hanya berprofesi sebagai tukang sayur.

Baca: Termasuk Salah Satu Kanker yang Mematikan, Ini Cara Cegah Risiko Kanker Payudara

Meski begitu, keluarga Witan sangat mendukung impian Witan untuk menjadi pesepakbola profesional.

Di kota kelahirannya, fasilitas olahraga begitu minim. Witan pun belajar skill sepakbola secara ototidak.

Ayahnya mengungkapkan, Witan kecil hanya bergelut pada dua hal, sepakbola dan sekolah, tak ada yang lain.

Witan Sulaiman dan keluarganya (Instagram/@Witansulaiman_)

 
Witan juga kabarnya kerap menangis apabila diantar orangtuanya ke lapangan sepakbola untuk latihan.

Baca: Pelabuhan Ulee Lheue Butuh X-Ray

Sementara itu, baru saat usianya menginjak 14 tahun ia memutuskan merantau ke Jakarta untuk mewujudkan mimpinya.

"Saya yakin tidak akan berkembang bila tetap di Palu,” katanya dalam sesi wawancara khusus dengan Tabloid BOLA dan BolaSport.com beberapa waktu lalu.

"Di Palu dulu minim ajang untuk pesepak bola usia dini. Kalaupun ada, sifatnya hanya pertandingan tarkam. Kalau di Jakarta, lebih banyak kompetisi yang diikuti. Begitu juga di Ragunan, malah bisa mengikuti turnamen internasional di luar negeri," lanjutnya.

Meski sedang tinggal di Jakarta dan membela negara, tak membuat Witan lupa pada kampung halamannya.

Baca: Seorang Bocah Berusia 8 Tahun di Daerah Tanjung Priok Nyaris Jadi Korban Penculikan

Witan yang mencetak 2 gol saat laga melawan Taiwan juga di ajang Piala Asia (18/10/2010), mempersembahkan gol tersebut untuk masyarakat Kota Palu yang masih dirundung duka akibat bencana.

"Gol ini untuk Indonesia dan Kota Palu khususnya," ucap Witan kepada media yang hadir di mixed zone SUGBK termasuk BolaSport.com.

"Untuk Palu, karena saat ini masih dalam suasana duka akibat bencana," katanya menambahkan.

Kini, Witan dan kawan-kawan harus kembali latihan semaksimal mungkin untuk menatap laga melawan Jepang.

Kemenangan atas Jepang juga sekaligus akan memberikan tiket bagi Timnas U-19 Indonesia untuk dapat berlaga di Piala Dunia U-20 tahun 2019 mendatang di Polandia.

Witan pun berjanji, ia dan skuad garuda nusantara akan tampil habis-habisan di partai perempat final itu.

Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Witan Sulaiman: Anak Tukang Sayur dari Palu yang Jadi Pahlawan Kemenangan Timnas U-19 Atas UEA

Berita Terkini